May 24, 2024 18:47 Asia/Jakarta
  • Tentara perempuan Zionis
    Tentara perempuan Zionis

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Kamis (23/5/2024) dalam statemennya menyatakan, video yang dirilis media-media Zionis terkait tawanan perempuan Israel adalah palsu dan dimanipulasi.

Hamas dalam statemennya mengingatkan:

 

"Peluncuran video seperti itu saat ini sejalan dengan upaya rezim pendudukan yang gagal dalam mendiskreditkan perlawanan bangsa Palestina yang gagah berani dengan menyebarkan narasi palsu, yang kepalsuannya telah berkali-kali dibuktikan melalui riset media dengan bukti."

 

Hamas menambahkan, adegan tersebut menampilkan gambar tentara wanita di pangkalan militer yang ditangkap saat beraktivitas di Komando Brigade Gaza dan mengenakan pakaian sipil karena sedang istirahat, apalagi penyerangan terjadi pada Sabtu, 7 Oktober pagi, yang merupakan hari libur mereka.

 

Kubu muqawama ini juga menekankan, sejumlah adegan video dipotong dengan sengaja, dan gambar serta bagiannya dipilih sehingga memperkuat klaim rezim penjajah dan kebohongan mereka terkait pemerkosaan terhadap tentara perempuam.

 

Menurut Hamas, video tersebut menunjukkan adanya distorsi dan manipulasi yang disengaja dalam terjemahan bahasa Inggris dan penggunaan kata-kata fiktif yang tidak diucapkan oleh salah satu pejuang perlawanan yang ditampilkan dalam video tersebut, baik dalam bahasa Arab maupun Inggris. Distorsi dan manipulasi terjemahan palsu membuktikan narasi Zionis dari asal usulnya.

 

Menurut Al-Mayadeen, Hamas mengumumkan bahwa adanya sedikit noda darah atau luka ringan pada beberapa tentara wanita diperkirakan terjadi dalam operasi tersebut, dan adegan tersebut tidak menunjukkan kekerasan fisik terhadap salah satu dari mereka, tetapi menunjukkan percakapan antara tentara dan prajurit wanita tanpanya kekerasan.

 

Hamas menekankan bahwa tentara perempuan diperlakukan sesuai dengan prinsip moral Muqawama dan tidak ada bukti penghinaan dalam perlakuan terhadap tentara perempuan di unit ini, meskipun faktanya mereka penyebab terbunuhnya ratusan pengunjuk rasa dalam demonstrasi damai di perbatasan Gaza.

 

Di akhir pernyataan ini ditegaskan bahwa semua gambar dan adegan yang dipublikasikan dalam operasi pertukaran tahanan baru-baru ini menunjukkan perlakuan baik terhadap mereka oleh pasukan perlawanan di Gaza, berbeda dengan penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan terhadap tahanan pria dan wanita muqawama di penjara-penjara rezim pendudukan.

 

Menurut laporan ini, media Israel menerbitkan video lima tentara wanita di tentara Zionis dan mengklaim bahwa mereka ditahan dan dianiaya selama operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober.

 

Sebuah media Amerika juga mengakui pada hari Rabu bahwa klaim “pelecehan seksual” yang dilakukan pejuang Hamas terhadap Zionis pada tanggal 7 Oktober adalah salah.

 

Associated Press terkait hal ini melaporkan, apa yang dilaporkan Haim Otmazgin terkait kekerasan seksual dalam serangan 7 Oktober dan mendapat tanggapan luas di seluruh dunia terbukti tidak pernah terjadi. (MF)

 

 

Tags