Sekilas Perkembangan Asia Barat; Masa Depan Eropa di Palestina
Laman Ynet melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi skandal baru yang berkaitan dengan vaksin Pfizer.
Serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman, isu vaksin Pfizer di bumi Palestina pendudukan, ketakutan Zionis untuk dimasukkan dalam daftar hitam PBB, peringatan media Prancis terkait hilangnya kredibilitas Uni Eropa di negara-negara Islam, dan berlanjutnya serangan Israel ke Gaza, termasuk berita penting di Asia Barat dalam beberapa jam lalu.
Serangan AS dan Inggris ke Yaman
Menurut laporan IRNA, jet-jet tempur AS dan Inggris Selasa (28/5/2024) dan dalam rangka mendukung Israel, kembali membombardir Yaman. Berdasarkan laporan sumber-sumber Yaman, distrik al-Jabanah di barat Provinsi al-Hudaydah Yaman menjadi target serangan tersebut.
Yaman setelah serangan Israel ke Gaza, mulai menerapkan blokade maritim terhadap para pendukung rezim Zionis Israel.
Skandal baru Netanyahu; Bagaimana kisah Vaksi Pfizer?
Laman Ynet Selasa (28/5/2024) melaporkan, penyelidikan lembaga pengawas di Palestina pendudukan menunjukkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tanpa meminta persetujuan kabinet, memberi wewenang monopoli penyediaan vaksin Corona di bumi pendudukan kepada perusahaan AS, Pfizer.
Tel Aviv Takut akan Risiko Masuk dalam Daftar Hitam PBB
Menurut laporan MNA, menyusul semakin santernya rumor mengenai penempatan Israel dalam list daftar hitam PBB, berbagai sumber Zionis mengonfirmasi upaya rezim ini untuk mencegah hal penempatan Tel Aviv dalam daftar hitam PBB karena pembantaian anak Palestina.
Berdasarkan keterangan kantor media pemerintah Palestina di Gaza, sejak dimulainya babak baru serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga kini lebih dari 15000 anak-anak Palestina gugur di tangan rezim penjajah Zionis.
Media Prancis: Masa Depan Eropa ditentukan di Palestina
Media Prancis Nouvel Obs dalam laporannya menjelaskan, jika Uni Eropa tidak dapat mengatasi kelemahan dan perpecahannya serta memaksakan gencatan senjata di Gaza dan mengakhiri kekerasan dan kolonialisme di Tepi Barat terhadap rezim Zionis, maka Uni Eropa akan kehilangan kredibilitasnya di mata banyak negara Islam serta “Dunia Selatan”.
Nouvel Obs seraya menegaskan bahwa masa depan Eropa ditentukan di Palestina, menulis, "Masa depan Eropa lemah ini, terisolasi, dan terblokade oleh negara-negara yang berperang, akan gelap."
Serangan Israel ke Gaza terus berlanjut
Kantor Penerangan pemerintah Palestina di Gaza Selasa (28/5/2024) mengumumkan bahwa militer rezim Israel membunuh 72 pengungsi Palestina dalam 48 jam terakhir dengan mengebom tenda-tenda pengungsi di wilayah barat kota Rafah yang mereka klaim aman.
Sayid Hasan Nasrullah: Israel lebih buruk dari NAZi
Sekjen Hizbullah Lebanon Selasa (28/5/2024) malam seraya menyinggung kejahatan rezim Zionis dan menjelaskan bahwa pembantaian massal di Rafah mengindikasikan kebuasan musuh, sifat pengecut dan pengkhianatan rezim ini, mengatakan;
Kita menghadapi musuh yang tidak mengindahkan nilai atau prinsip moral, dan lebih buruk dari NAZI.
Berita lainnya:
Irak ingin Jalin Kerja Sama dengan Iran di bidang Kecerdasan Buatan
Hamas: Israel bohong Mengenai Perundingan
Atwan: Mesir Harus segera Bertindak Mendukung rakyat Gaza
Jubir Majelis Tinggi Islam Irak: Syahid Abdollahian adalah suara rakyat Palestina
Wakil Jihad Islam Palestina di Tehran: Iran adalah satu-satunya Pendukung Bangsa dan Muqawama Palestina