Tujuh Indikator Kegagalan Israel dalam Perang di Gaza
(last modified Sun, 13 Oct 2024 04:46:10 GMT )
Okt 13, 2024 11:46 Asia/Jakarta
  • Tujuh Indikator Kegagalan Israel dalam Perang di Gaza

Rezim Zionis berusaha menyembunyikan dimensi kegagalan strategisnya dalam operasi badai Al-Aqsa dengan menyebabkan kerusakan dan pembunuhan paling besar di Gaza dan Lebanon.

Tehran, Parstoday- Situs berita Al Jazeera menganalisis kegagalan strategis rezim Zionis di Gaza dan Lebanon dalam laporan rinci yang diringkaskan dalam tujuh penyebab utama kegagalan strategis Israel adalah sebagai berikut:

1. Isolasi internasional terhadap rezim Zionis

Rezim Zionis telah melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, sehingga membuat opini publik terhadap Israel menjadi sangat negatif. Masalah ini akan berdampak signifikan terhadap rezim Tel Aviv dalam jangka panjang. Sehubungan dengan hal ini, demonstrasi berulang kali diadakan di ribuan kota di seluruh dunia untuk mengutuk kejahatan yang dilakukan rezim Zionis di Gaza.

2. Penghentian kerja sama militer

Kebencian opini publik di dunia terhadap kejahatan Israel di Gaza berdampak signifikan terhadap posisi beberapa negara terkait perang Gaza dan menurunkan tingkat kerjasama militer mereka dengan tentara rezim Zionis.

3. Kecaman di kalangan internasional

Dengan melanjutkan kejahatannya di Gaza, rezim Zionis diakui sebagai rezim kriminal di kancah internasional, yang mengabaikan resolusi dan piagam internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, banyak resolusi yang dikeluarkan mengenai kejahatan rezim Zionis.

4. Perpecahan internal yang belum pernah terjadi sebelumnya

Konsekuensi dari serangan rezim Zionis di Jalur Gaza dan Lebanon adalah semakin dalamnya perpecahan politik dan sosial di wilayah pendudukan, terutama terlihat dalam kasus penahanan hampir 240 orang Zionis dan pengabaian kasus ini oleh Netanyahu. Isu ini sudah menjadi tuntutan para penentang kebijakan koalisi yang berkuasa di Israel.

5. Kemunduran proses normalisasi

Operasi badai Al-Aqsa di kancah regional telah memperlambat proses normalisasi hubungan antara rezim Zionis dan beberapa negara Arab di kawasan.

6. Retakan di tembok keamanan rezim Zionis

Operasi penyerangan badai di Al-Aqsa menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk melewati tembok keamanan dan pencegahan, yang oleh rezim Zionis diberi status mitos dan legendaris dengan propagandanya.

7. Dukungan yang mahal terhadap rezim Zionis

Selama setahun terakhir, dukungan terhadap rezim Zionis menjadi lebih mahal bagi para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat, dan prioritas negara-negara ini bertentangan dengan prioritas Tel Aviv. Hal ini membuat mereka merasa bahwa Israel telah menjadi beban bagi mereka, bukannya menjadi sekutu dan alat yang berpengaruh di kawasan.(PH)