Berita Palestina
Serangan Israel ke Lebanon; Keterlibatan Saudi & UEA dalam Pembangunan Distrik Israel
Mar 16, 2025 20:19 Asia/Jakarta
Parstoday – Ketua Parlemen Lebanon mengatakan, seluruh Lebanon akan terlindungi jika wilayah selatan terlindungi. Menurutnya rakyat Lebanon tidak akan menutup mata atas tanahnya walau hanya sejengkal.
Nabih Berri, dalam pidatonya baru-baru ini menyoroti perkembangan kawasan Asia Barat, dan Lebanon, di tengah serangan-serangan dan pendudukan yang dilakukan oleh Rezim Zionis.
Ia mengumumkan, dalam kondisi apa pun, dan tanpa memperhatikan tekanan apa pun, Lebanon, tidak akan mundur dari wilayah dan hak kedaulatannya meski hanya sejengkal.
Menurut Nabih Berri, perlindungan atas Lebanon, mensyaratkan perlindungan atas wilayah selatan negara ini, dan ini merupakan tanggung jawab nasional yang komprehensif.
Statemen Ketua Parlemen Lebanon, disampaikan di saat Israel, terus melanggar komitmen dan gencatan senjata dengan menyerang berbagai lokasi di selatan Lebanon, dari darat, udara, dan laut.
Pada hari Minggu (16/3/2025) dinihari, sebuah kendaraan di desa Yater, selatan Lebanon, menjadi sasaran serangan drone Israel, dan menyebabkan seorang gugur, dan seorang lainnya terluka.
Sebelumnya Radio Al Nour, Lebanon, mengabarkan penembakan luas yang dilakukan perahu tempur Israel, ke perairan Lebanon, yang terletak di depan Ras Naqoura, di selatan Lebanon.
Selain itu, pasukan Rezim Zionis, juga melepaskan tembakan dari pangkalan militernya di desa Al Elm, ke arah distrik Kfar Shuba, di wilayah selatan Lebanon.
Jumlah Syuhada Gaza Terus Bertambah
Kementerian Kesehatan Palestina, mengabarkan jumlah syuhada dalam perang yang dilancarkan Rezim Zionis ke Gaza, bertambah menjadi 48.543 orang. Menurut Kemenkes Palestina di Gaza, jenazah 12 syahid baru-baru ini berhasil dikeluarkan dari bawah reruntuhan, dan tujuh orang lainnya gugur akibat serangan Israel, dalam 48 jam terakhir, dan 26 lainnya terluka.
Ribuan Gedung di Gaza Terancam Ambruk
Juru bicara Organisasi Pertahanan Sipil Gaza, mengatakan setiap saat kematian dapat mendatangi warga Gaza, dan ribuan gedung di Jalur Gaza, terancam ambruk, dan sebagian besar dari gedung-gedung itu sudah ditinggalkan warga.
Keterlibatan Tiga Negara Arab dalam Pembangunan Distrik Israel
Kejahatan Israel, terhadap bangsa Muslim kawasan terus terjadi di saat media mengabarkan keterlibatan tiga negara Arab dalam konspirasi pembangunan distrik Israel, di wilayah Palestina.
Middle East Eye, mengungkap dukungan tiga negara Arab yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, terhadap sebuah perusahaan yang pemilik dan manajernya adalah Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perusahaan Kushner, memiliki saham di perusahaan fintech Rezim Zionis, perusahaan tersebut juga memiliki hubungan, dan bekerja sama dengan para pemukim Zionis di Tepi Barat. Kushner memainkan peran asli dalam kesepakatan normalisasi hubungan Israel, dan beberapa negara Arab yaitu UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Israel segera Tandatangani Kesepakatan Damai dengan Al Julani
Surat kabar Rezim Zionis, Maariv, hari Sabtu (15/3/2025) melaporkan, pemerintahan Abu Mohammed Al Julani, akan menandatangani kesepakatan damai dengan Israel, sebagai imbalan atas keputusannya menutup mata terhadap kedaulatan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Senjata Perlawanan Tak Bisa Dirundingkan
Anggota Biro Politik Hamas, menyinggung perundingan yang telah dilakukan Hamas di Amerika Serikat, dan mengatakan, senjata perlawanan tidak akan bisa dirundingkan dengan alasan apa pun. Basem Naim, Sabtu dalam wawancara dengan TV Al Jazeera mengatakan, “Kami tidak akan pernah merundingkan senjata perlawanan sebelum mencapai sebuah jalan serius yang berujung dengan diakhirinya pendudukan, dan berdirinya negara Palestina.” (HS)
Tags