Israel Gagal Mengubah Sistem Pemerintahan di Iran
(last modified Thu, 26 Jun 2025 03:38:48 GMT )
Jun 26, 2025 10:38 Asia/Jakarta
  • Benjamin Netanyahu
    Benjamin Netanyahu

Pars Today - Situs jaringan televisi Al Jazeera menulis dalam sebuah laporan yang mengacu pada kekalahan rezim Zionis dalam perang dengan Iran bahwa tidak ada perubahan di militer maupun program nuklir tidak dihentikan di Iran.

Menurut Pars Today, situs Al Jazeera berbahasa Inggris, mengingat retorika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini bahwa rezim tersebut telah mencapai tujuannya dalam serangan dan agresinya terhadap posisi Iran, menulis bahwa sebelum serangan ini, rezim Zionis telah mengumumkan bahwa mereka telah memulai perang ini dengan tujuan untuk mengubah pemerintah (sistem) dan menghentikan program nuklir di Iran, sementara setelah 12 hari perang, tidak satu pun dari kedua tujuan ini tercapai.

 

Artikel tersebut berlanjut dengan menyatakan bahwa Iran mungkin telah mengeluarkan bahan-bahan fisil dari fasilitas nuklir Fordow yang diserang oleh Amerika Serikat, dan karena cadangan ini merupakan bagian terpenting dari program nuklir Iran, upaya Washington dan Tel Aviv untuk menghentikan program nuklir Iran telah gagal.

 

Laporan Al Jazeera juga menyebut upaya rezim Zionis untuk mengubah pemerintahan (sistem) di Iran tidak membuahkan hasil, karena selama ini, pendekatan Israel untuk melemahkan dan menggoyahkan stabilitas negara dengan membunuh para pemimpin dan komandan militer tidak membuahkan hasil apa pun dan tidak menghasilkan perubahan politik yang besar; di Iran, tindakan ini juga berdampak sebaliknya, dan tidak hanya tidak melemahkan pemerintah, tetapi justru membuat bangsa dan pemerintah lebih dekat satu sama lain daripada sebelumnya.

 

Laporan tersebut menekankan bahwa selama serangan dan agresi rezim Zionis terhadap posisi Republik Islam Iran, semua orang di negara ini, bahkan mereka yang tidak berpihak pada pemerintah dan rezim sebelumnya, bangkit untuk mendukung Iran, karena mereka menganggap perang dan serangan Israel terhadap seluruh Iran dan bukan hanya kedaulatan negara ini.

 

Al Jazeera menyatakan bahwa setelah serangan dan konflik baru-baru ini, dunia kembali ke formula "tanpa senjata nuklir", sebuah formula yang sebelumnya telah berkali-kali dinyatakan Iran akan dipatuhi. Di sisi lain, dalam hal pengembangan operasional di Timur Tengah, dunia tampaknya menganggap Iran sebagai mitra yang sah untuk hubungan ekonomi dan perdagangan. Ini adalah kekalahan total bagi Israel dan kemenangan bagi Iran.

 

Menurut Al Jazeera, meskipun rezim Zionis mampu mengebom berbagai wilayah di Iran, rudal Republik Islam Iran juga berhasil melewati penghalang pertahanan rezim yang terkenal itu dan menyerang jantung Israel dan seluruh wilayah pendudukan, yang menyebabkan korban yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kerusakan yang meluas. Sementara itu, ekonomi Israel juga runtuh dengan cepat, yang merupakan kemenangan lain bagi Iran.

 

Pada pagi hari Jumat, 13 Juni, rezim Zionis, dalam pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan kedaulatan nasional Republik Islam Iran, menargetkan wilayah di Tehran dan beberapa kota lain, termasuk fasilitas nuklir negara itu, dengan serangan militer. Sejumlah ilmuwan, tentara, dan warga sipil gugur dalam aksi teroris ini. Setelah agresi ini, Amerika Serikat juga bergabung dalam perang rezim Zionis melawan Iran pada Minggu pagi (22 Juni) dengan menyerang langsung situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.

 

Menanggapi tindakan ini, Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi, mengutip Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, menegaskan bahwa Republik Islam Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya dan keamanan rakyatnya.

 

Selain itu, Presiden AS Donald Trump mengklaim pada Selasa (24 Juni) bahwa ada perjanjian gencatan senjata antara Iran dan rezim Zionis. Republik Islam Iran, sambil menyatakan bahwa mereka tidak memulai perang, mengklarifikasi bahwa jika rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya, Iran tidak akan terus melancarkan balasan. (MF)