Suara Kebanggaan Datang dari Yaman
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i176484-suara_kebanggaan_datang_dari_yaman
Pengguna Yaman di media sosial X mengecam kesyahidan sejumlah pejabat negara ini dalam serangan rezim Zionis ke Sana’a.
(last modified 2025-09-18T07:54:19+00:00 )
Sep 02, 2025 06:47 Asia/Jakarta
  •  Suara Kebanggaan Datang dari Yaman

Pengguna Yaman di media sosial X mengecam kesyahidan sejumlah pejabat negara ini dalam serangan rezim Zionis ke Sana’a.

Pengguna media sosial X selain mengecam agresi terbaru rezim Zionis terhadap Yaman yang menyebabkan syahidnya beberapa pejabat negara tersebut, juga menekankan kelanjutan perlawanan terhadap rezim Zionis dalam rangka mendukung rakyat Palestina. Dalam serangan udara pada hari Kamis oleh rezim Zionis ke Sana’a, ibu kota Yaman, Ahmad Ghaleb Nasser al-Rahwi, Perdana Menteri negara ini, bersama sejumlah menteri yang mendampinginya, gugur sebagai syahid.

Terkait hal ini, Letnan Jenderal Mohammed al-Ghamari, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, mengatakan: “Kaum Zionis dengan melakukan kejahatan ini telah membuka pintu neraka bagi diri mereka sendiri.” Menurut laporan Pars Today, pengguna Yaman di media sosial X mengecam kesyahidan sejumlah pejabat negara dalam serangan rezim Zionis ke Sana’a dan menuntut balasan tegas dari Sana’a terhadap agresi tersebut.

Seorang pengguna Yaman bernama al-Janib al-Muzlim menulis: “Tidak boleh menunggu; jalan sudah jelas. Yaitu menyerang rezim Zionis dengan seluruh kekuatan dan menggunakan serangan pencegahan.”

Jabr al-Mahdami, pengguna Yaman lainnya menulis: “Ada perbedaan antara pemerintah dan penguasa, antara mereka yang bersama Allah dan mereka yang bersama Mossad, antara mereka yang tak pernah tunduk dan para pemimpin agung yang cahayanya berkilau laksana petir. Yaman adalah pendukung Palestina.”

Nasser Amer juga menulis: “Musuh Zionis tidak mengenal negeri Yaman, adat, budaya, maupun struktur masyarakatnya. Yaman tidak akan ragu atau mundur. Setiap pukulan dari musuh dan setiap tetes darah yang tertumpah di tanah ini justru menambah kekuatan Yaman. Kami bangsa Yaman tidak akan mengubah sikap. Tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang harus diberikan, yang penting kami adalah penolong rakyat Palestina yang tertindas.”

Seorang pengguna bernama Sarah menegaskan:“Yaman tercinta dengan campuran duka perpisahan dan kebanggaan sedang berduka atas syahidnya Perdana Menteri dan sejumlah menteri. Dunia harus tahu bahwa betapapun besar dan dalam luka-luka ini, Yaman tetap mulia karena kami dan para syuhada telah bersumpah setia kepada perintah Allah.”

Mohammed Ali juga memberi peringatan kepada rezim Zionis dengan menulis: “Rakyat Yaman mendambakan kesyahidan. Jika tentara Israel mengumumkan akan membombardir Sana’a dengan senjata nuklir dan seluruh senjata pemusnah massal, kami tetap tidak akan gentar.”

Al-Murtazaq berpendapat bahwa dengan gugurnya para syuhada di Yaman, jalan dukungan terhadap Gaza tidak akan berakhir karena membela kaum tertindas adalah prinsip rakyat Yaman. Ia mengatakan: “Kami bangsa Yaman demi harga diri dan kemuliaan telah memilih jalan kebebasan dan pembelaan terhadap kaum tertindas. Antara kami dan kaum batil, hari kiamatlah yang akan menjadi ajang perhitungan.”

Al-Hana’i, aktivis Yaman lainnya di X, menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Yaman dengan mengatakan: “Kesyahidan sejumlah pejabat Yaman akibat bombardir khianat Zionis adalah karena dukungan terhadap Palestina, dan harga yang harus dibayar sangat mahal.”

Dan akhirnya, Haydar al-Quraishi, pengguna akun X dari Yaman lainnya mengatakan,“Yaman yang diblokade ini membuktikan bahwa ia lebih Arab daripada sebagian penguasa Arab yang memiliki uang dan tentara namun menjual Palestina dengan harga yang paling murah. Dari Sana’a terdengar suara kebanggaan, sementara dari ibu kota sejumlah negara Arab hanya terdengar suara pengkhianatan. Rakyat Palestina tahu siapa yang bersama mereka dan siapa yang telah meninggalkan mereka.”(PH)