Rencana Trump soal Gaza: Penipuan Berulang yang Ditandatangani Netanyahu
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177468-rencana_trump_soal_gaza_penipuan_berulang_yang_ditandatangani_netanyahu
Abdel Bari Atwan, analis terkemuka dunia Arab menilai rencana Trump untuk mengakhiri perang Gaza sebagai pengulangan penipuan masa lalu untuk menyelamatkan Israel dari isolasi dunia.
(last modified 2025-09-28T04:43:18+00:00 )
Sep 28, 2025 11:26 Asia/Jakarta
  • Rencana Trump soal Gaza: Penipuan Berulang yang Ditandatangani Netanyahu

Abdel Bari Atwan, analis terkemuka dunia Arab menilai rencana Trump untuk mengakhiri perang Gaza sebagai pengulangan penipuan masa lalu untuk menyelamatkan Israel dari isolasi dunia.

Tehran, Pars Today-Abdel Bari Atwan, pemimpin redaksi surat kabar regional Rai al-Youm dalam sebuah artikel menulis bahwa pertemuan yang diselenggarakan Trump dengan delapan pemimpin dan pejabat Arab serta Islam di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York sesungguhnya adalah seruan untuk mengesahkan sebuah rencana 21 pasal yang sama sekali tidak memuat hal baru. Semua poin yang diutarakan Trump sudah dibahas selama 23 bulan negosiasi yang didukung pemerintahan AS di Kairo dan Doha mengenai penghentian perang di Jalur Gaza, namun tidak membuahkan hasil.

Rencana Trump adalah penipuan berulang untuk menyelamatkan Israel

Atwan mengatakan, perlu dicatat poin-poin berulang dalam rencana Trump mengenai pembebasan serentak semua tahanan Israel, gencatan senjata permanen, penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, pembentukan pemerintahan untuk Gaza pada tahap pasca-perang tanpa kehadiran Hamas, pembiayaan rekonstruksi Gaza oleh negara-negara Muslim, tanpa ada satu sen pun dari kantong AS atau negara-negara Eropa.

Dalam kelanjutan artikelnya disebutkan, seperti biasa, rezim Israel merusak, dan pembiayaan rekonstruksinya harus ditanggung orang lain; sama seperti yang terjadi di Lebanon. Dalam rencana Trump tidak ada indikasi solusi jangka panjang, bahkan tidak ada rujukan pada solusi dua negara yang saat ini dipromosikan negara-negara Barat.

Abdel Bari Atwan menegaskan, jelas proyek Amerika ini bukan dirancang demi belas kasih terhadap rakyat Palestina atau untuk menghentikan pembantaian berdarah dan perang genosida terhadap Jalur Gaza, melainkan untuk menyelamatkan rezim pendudukan Israel dari ancaman isolasi internasional yang belakangan ini meluas.

Penulis Palestina itu menekankan, bagaimana bisa mempercayai rencana yang disusun oleh Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris yang tangannya ternoda darah rakyat Irak? Ia adalah salah satu perancang utama perang yang menghancurkan Irak. Selain itu Jared Kushner, menantu Trump dan boneka Netanyahu yang merancang proyek jahat “Kesepakatan Abad” dan memandang negara-negara Islam layaknya komoditas properti, juga merupakan salah satu penyusun rencana ini. Di atas semua itu, pengawas utama dari rencana beracun dan merusak ini adalah Ran Dermer, menteri urusan strategis rezim Zionis; versi pembimbingnya Netanyahu yang paling dibenci dan paling mendukung genosida, yang haus darah Palestina dan semua Muslim.

Pemimpin Rai al-Youm itu menunjukkan bahwa para pemimpin negara Muslim tidak belajar dari penipuan-penipuan sebelumnya oleh Trump dan Netanyahu, dan menegaskan jika Trump sungguh-sungguh mengenai rencananya untuk mengakhiri perang Gaza, ia seharusnya segera menghentikan pembantaian dan kejahatan rezim Israel di Jalur Gaza sebagai bukti itikad baiknya.

Atwan berharap para pemimpin Islam yang dengan cepat menyatakan optimisme terhadap rencana Trump sepatutnya menunggu lebih lama dan menunda evaluasi mereka tentang pertemuan dengan Trump hingga Senin depan ketika Netanyahu akan bertemu Trump di Gedung Putih. Sayangnya, mereka tergesa-gesa menunjukkan bahwa mereka tidak mengenal Trump yang pendusta dan berubah-ubah, juga tidak mengenal pelatih sejatinya yaitu Netanyahu, yang kini menjadi penguasa nyata Amerika dan menentukan kata akhir di negara itu.(PH)