Narasi Netanyahu di PBB untuk Benarkan Genosida di Gaza
-
PM Israel, Benjamin Netanyahu
Pars Today – Kantor Media Gaza seraya menguak delapan kebohongan besar Netanyahu di PBB, menyebut pidatonya sebagai upaya gagal untuk menjustifikasi genosida dan lari dari tanggung jawab hukum.
Kantor media pemerintah Palestina di Gaza dalam statemen pers menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB melontarkan delapan kebohonganbesar dan puluhan klaim palsu untuk membenarkan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina.
Menurut statemen ini, kebohongan yang digulirkan Netanyahu sebagai berikut:
- Klaim tidak melupakan "tahanan" di Gaza: Klaim ini digulirkan di saat pemerintah Netanyahu tanpa mengindahkan nasib tawanan di Palestina, secara terang-terangan berusaha menjalankan kebijakan para menterinya terkait pembunuhan, pemusnahan total dan pengusiran paksa rakyat Palestina.
- Bohong terkait dukungan dunia setelah 7 Oktober: Netanyahu mengklaim bahwa para pemimpin dunia mendukung dirinya, sementara dukungan ini telah hilang, dan saat ini mayoritas negara-negara mengutuk kejahatan Israel, dan mempertanyakan legalitas narasi Zionis.
- Mempertanyakan opini publik dunia: Ia mengklaim para pemimpin dunia di bawah tekanan "Islamis radikal", sementara faktanya adalah opini publik dunia tengah meninjau kembali kejahatan Israel di masa lalu, dan menekankan hak rakyat Palestina.
- Bohong terkait perang di "tujuh front": Netanyahu mengenalkan perang ini sebagai "perang melawan terorisme", tapi faktanya perang ini melawan warga sipil dan infrastruktur sipil. Berbagai organisasi internasional membenarkan bahwa 94 persen syuhada Gaza adalah warga sipil, termasuk lebih dari 30 ribu perempuan dan anak-anak. Selain itu, tercatat penghancuran besar-besaran lebih dair 90 persen di sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
- Klaim muqawama telah mencegah warga Gaza keluar: Netanyahu mengklaim bahwa muqawama mencegah orang-orang mengungsi, tetapi ia sendiri menyebutkan 700.000 orang mengungsi. Lembaga-lembaga lokal telah berulang kali menyatakan bahwa pasukan perlawanan membantu para pengungsi dan tidak mencegah siapa pun mengungsi.
- Bohong terkait tidak menarget warga sipil: Netanyahu mengklaim bahwa karena orang-orang diminta meninggalkan daerah mereka, tidak ada niat untuk melakukan genosida. Sementara tentara Israel menjatuhkan lebih dari 200.000 ton bom di daerah pemukiman di Gaza, menggugurkan lebih dari 64.000 warga sipil, termasuk 20.000 anak-anak dan 10.500 perempuan.
- Menuduh muqawama mencuri bantuan: Netanyahu mengklaim bahwa perlawanan mencuri bantuan kemanusiaan, sementara kenyataannya adalah rezim pendudukan, dengan mendukung geng-geng bersenjata, telah menerapkan kebijakan kelaparan dan ratusan warga sipil, termasuk 147 anak-anak, telah meninggal karena kelaparan. Militer Zionis juga telah memasang "jebakan maut" dan membunuh, melukai, serta menangkap ratusan orang yang kelaparan.
- Mendistorsi tentang pengakuan negara Palestina: Netanyahu mengklaim bahwa pengakuan negara Palestina merupakan dorongan untuk membunuh orang Yahudi, tetapi pada kenyataannya, ini merupakan langkah yang terlambat untuk memperbaiki ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina dan mewujudkan hak-hak sah mereka setelah 77 tahun penderitaan dan pendudukan.
Kantor media pemerintah Palestina di Gaza menambahkan: Kebohongan tidak akan mengubah apa pun. Hari ini, dunia semakin memahami esensi rezim Zionis sebagai sebuah kekuatan penjajah yang didasarkan pada penipuan, kekerasan dan pembunuhan sistematis.
Lebih lanjut, Kantor Media Gaza selain menilai rezim penjajah dan pemerintah AS bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan yang ada, juga menuntut dihentikannya segera genosida dan pembantaian massal, penarikan pasukan penjajah dari Gaza, pembukaan berbagai jalur penyeberangan untuk masuknya makanan dan obat-obatan, dan mempercepat proses pengakuan negara Palestina serta mengakhiri total penjajahan. (MF)