Dua Senjata Al Saud Meredam Protes
(last modified Sun, 28 Feb 2016 10:17:38 GMT )
Feb 28, 2016 17:17 Asia/Jakarta
  • Dua Senjata Al Saud Meredam Protes

Arab Saudi dengan memperkenalkan individu tertentu sebagai unsur destruktif, sedang mencoba untuk menata kebijakan dalam negeri yang rentan.

Kerajaan Saudi dalam rentang waktu tertentu mengeluarkan daftar orang-orang yang dituduh bekerjasama dengan teroris, tapi kali ini mereka memberi stempel mata-mata terhadap sejumlah warga Arab Saudi.

 

Koran The Independent‎ Inggris, menilai tujuan Saudi mengadili 32 orang atas tuduhan mata-mata untuk mengalihkan opini publik negara itu dari masalah ekonomi dan juga perang sia-sia di Yaman.

 

Pengadilan Arab Saudi ingin menuntut hukuman mati untuk 32 orang itu, tapi sumber-sumber yang dekat dengan tersangka dan masyarakat Syiah Saudi, menganggap penangkatan itu bermotif politik.

 

Menurut The Independent, Saudi mencoba untuk menyebarkan api kebencian sektarian dan melempar tuduhan kepada pihak lain, padahal warga Syiah sengaja dibiarkan hidup miskin dan mayoritas 32 orang yang diadili adalah Syiah.

 

Setelah kematian Raja Abdullah, penguasan baru Arab Saudi mulai mengadopsi kebijakan tebar konflik baik di kancah nasional maupun di arena internasional. Namun, negara itu justru menghadapi krisis internal dan kekalahan di arena internasional.

 

Suara protes di Arab Saudi semakin nyaring terdengar dari waktu ke waktu dan para penguasa Riyadh dengan cara-cara usang berupaya meredam suara-suara protes.

 

Situasi internal Saudi ibarat api dalam sekam akibat pemangkasan subsidi pemerintah, peningkatan laju inflasi, dan krisis ekonomi karena anjloknya harga minyak dan manuver-manuver liar para penguasanya. Situasi itu berpotensi memantik pembangkangan sipil di Arab Saudi. Rezim Al Saud juga berada di ambang kekalahan dalam perang Yaman dan kegagalan di Suriah dalam mengejar ambisi politiknya.

 

Sebelum ini, Arab Saudi mengeksekusi lebih dari 40 orang atas tuduhan bekerjasama dengan teroris dan sejalan dengan tujuan untuk meredam suara protes, mereka juga menghukum mati Syeikh Nirm Baqir al-Nimr. Ia adalah seorang ulama Syiah dan pemimpin gerakan protes damai di timur Saudi.

 

Arab Saudi berada di bawah tekanan publik dunia akibat pembantaian warga sipil Yaman dan dukungan terang-terangan kepada teroris. Jadi, eksekusi Syeikh Nimr bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik, tapi rezim Al Saud gagal mencapai tujuannya dan Barat malah tampil sebagai pihak pertama yang mengecam eksekusi tersebut.

 

Rezim Al Saud sekarang juga ingin menciptakan zona aman temporal dengan mengadili orang-orang yang dituduh sebagai mata-mata dan meredam protes publik. (RM)

Tags