Kehadiran Iran di Suriah Konstitusional
(last modified 2016-12-22T19:45:25+00:00 )
Des 23, 2016 02:45 Asia/Jakarta
  • Kehadiran Iran di Suriah Konstitusional

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem, mengatakan kehadiran Iran, Rusia dan Hizbullah Lebanon di Suriah adalah konstitusional dan atas permintaan pemerintah Damaskus.

Ia mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Deputi Menlu Iran untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Jaberi Ansari di Damaskus, Kamis (22/12/2016) seperti dirilis kantor urusan pers Kemenlu Iran.

"Pihak mana pun tidak berhak untuk membandingkan kehadiran konstitusional Iran, Rusia dan Hizbullah di Suriah dengan keberadaan ilegal para teroris di negara ini," tegas Moallem.

Dia menandaskan pemerintah Suriah bertekad untuk melanjutkan kebijakan perang kontra-terorisme. "Peran nyata sebagian negara dalam mendukung teroris dan membantai rakyat Suriah dikarenakan kedengkian mereka," ujarnya.

Moallem menilai pertemuan trilateral Iran, Rusia dan Turki di Moskow sebagai sebuah langkah positif. Ia berharap negara-negara yang telah menyengsarakan rakyat Suriah untuk mengubah kebijakan masa lalunya.

Pada kesempatan itu, Jaberi Ansari mengatakan langkah-langkah politik yang tepat perlu diambil untuk mengakhiri krisis Suriah.

Ia juga menekankan pentingnya memperluas kerjasama politik, ekonomi dan perdagangan antara Tehran dan Damaskus.

Setelah melakukan penjajakan dengan para pejabat tinggi Suriah, Jaberi Ansari akan bertolak ke Beirut untuk bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan Perdana Menteri Saad Hariri. (RM)

Tags