Mufti Palestina: AS Lecehkan Muslim Jika Relokasi Kedutaan
Mufti Agung Baitul Maqdis dan tanah pendudukan Palestina, Syeikh Muhammad Hussein mengatakan, rencana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke al-Quds merupakan serangan terhadap kaum Muslim.
Seperti dilansir Press TV, Syeikh Hussein dalam khutbahnya di Masjid al-Aqsa pada Jumat (13/1/2017) menuturkan janji untuk memindahkan Kedutaan AS bukan hanya penghinaan terhadap warga Palestina, tetapi juga terhadap Arab dan Muslim.
"Mereka tidak akan tinggal diam terhadap rencana tersebut," tegasnya.
"Relokasi kedutaan melanggar piagam internasional dan norma-norma yang mengakui al-Quds sebagai kota yang diduduki," kata Syeikh Hussein, yang menghindari menyebut nama Donald Trump.
Kubu Republik di DPR AS sedang menyiapkan sebuah surat kepada Trump, yang memintanya untuk segera memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke al-Quds.
Surat tersebut sejauh ini telah ditandatangani oleh lebih dari 100 anggota Republik di DPR. Surat itu meminta Trump untuk langsung memindahkan kedutaan begitu ia mengambil alih kekuasaan.
Sebelum ini, tim sukses Trump mengatakan bahwa AS di bawah pemerintahan Trump akan melaksanakan keputusan lama Kongres tentang pemindahan lokasi Kedutaan AS.
Pemerintah Palestina, negara-negara Islam dan masyarakat internasional menyatakan kekhawatiran atas rencana pemerintahan baru AS. (RM)