Kemlu Palestina: Nyawa Tahanan yang Mogok Makan,Terancam
(last modified Mon, 08 May 2017 11:45:35 GMT )
May 08, 2017 18:45 Asia/Jakarta
  • Tahanan Palestina
    Tahanan Palestina

Kementerian Luar Negeri Palestina memperingatkan bahwa keputusan rezim Zionis Israel untuk memberikan makanan secara paksa kepada para tahanan Palestina yang mogok makan akan mengancam nyawa para tahanan.

Seperti dilansir situs surat kabar al-Hayat terbitan London, Kemenlu Palestina dalam sebuah pernyataan menegaskan, pemberian makanan paksa kepada tahanan Palsetina yang mogok makan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan pelanggaran atas prinsip Hak Asasi Manusia.

Pernyataan tersebut telah dikirim ke seluruh Kedutaan Besar Palestina di negara-negara dunia.

Kemlu Palestina menegaskan, negara-negara dunia dengan hati nuraninya, harus segera menindak lanjuti penderitaan para tahanan Palestina yang mogok makan.

Departemen tersebut juga menuntut para pejabat Israel untuk mentaati peraturan internasional dan hukum HAM serta mengizinkan para tahanan Palestina bertemu dengan keluarga mereka.

Sebelumnya, Jawad Awaad, Menteri Kesehatan Palestina juga memperingatkan upaya rezim Zionis untuk memberikan makanan paksa kepada para tahanan Palestina.

Ia menyebut klaim departeman penjara Israel bahwa pemberian makanan paksa adalah untuk menyelamatkan nyawa para tahanan Palestina sebagai klaim yang tidak berdasar.

"Tindakan seperti ini justru berakibat sebaliknya, nyawa para tahanan akan lebih terancam dan dalam bahaya disebabkan tekanan fisik dan psikologis," pungkasnya

Ribuan tahanan Palestina mulai mogok makan pada Senin, 17 April bertepatan dengan Hari Tahanan Palestina untuk memprotes kondisi buruk di penjara dan berbagai pembatasan ketat lainnya.

Aksi yang dilakukan dengan slogan "Kebebasan dan Martabat" itu adalah bentuk protes terhadap kebijakan dan perilaku rasis rezim Zionis terhadap tahanan.

Sekitar 6.500 tahanan Palestina saat ini mendekam di berbagai penjara Israel dalam kondisi memprihatinkan. 62 orang dari mereka adalah perempuan dan 300 lainnya anak di bawah umur.

Mogok makan tahanan Palestina memperoleh dukungan dari banyak rakyat di berbagai negara dunia. Lembaga-lembaga internasional menuntut Israel untuk memenuhi tuntutan mereka. (RA)