Peran al-Hashd al-Shaabi dalam Memberantas Daesh dan Pujian PBB
(last modified Tue, 01 Aug 2017 09:05:27 GMT )
Aug 01, 2017 16:05 Asia/Jakarta

Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Irak memuji peran positif pasukan relawan rakyat al-Hashd al-Shaabi dalam membebaskan kota-kota Irak dari pendudukan Daesh (ISIS) dan melindungi rakyat negara Arab ini dari serangan kelompok teroris takfiri tersebut.

Jan Kubis mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Sheikh Qais al-Khazali, Sekjen Gerakan Asa'ib Ahl al-Haq yang berafiliasi dengan Hashd al-Shaabi baru-baru ini.

Ia menambahkan, anggota Dewan Keamaann PBB mengapresiasi peran efektif pasukan relawan Irak dalam membebaskan kota-kota negara ini dari pendudukan Daesh dan melindungi harta dan nyawa warga Irak.

Pasukan relawan Irak yang disebut sebagai al-Hashd al-Shaabi terdiri dari berbagai kelompok dan segmen masyarakat Irak yang dibentuk atas pemintaan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Sistani, Marja' besar Syiah Irak menyusul jatuhnya kota Mosul di tangan teroris Daesh pada 10 Juni 2014.

Sejak saat itu hingga sekarang, militer Irak yang didukung oleh al-Hashd al-Shaabi dan bantuan para penasihat militer Republik Islam Iran berhasil membebaskan berbagai daerah termasuk kota Mosul dari pendudukan Daesh, dimana ini menandai berakhirnya teroris Daesh di Irak.

Kinerja pasukan relawan Irak sejak dibentuk (pasca pendudukan Daesh di Mosul) hingga sekarang bertindak seperti kekuatan strategis dalam perang memberantas teroris Daesh, dan peran mereka ini sangat jelas bagi semua orang.

Sementara itu, kinerja apa yang disebut sebagai Koalisi Internasional Anti-Daesh pimpinan Amerika Serikat –yang dibentuk pasca pendudukan Daesh di Mosul pada Juni 2014– tidak jelas dan dipenuhi dengan ambiguitas.

Dalam kerangka dukungan AS kepada teroris, para pejabat Gedung Putih menciptakan "suasana anti-pasukan relawan Irak" dan melancarkan berbagai cara untuk mendiskreditkan al-Hashd al-Shaabi dalam memberantas Daesh serta menghapus kekuatan efektif ini dari pilar pertahanan Irak.

Kalangan politik di kawasan menilai Koalisi Anti-Daesh Pimpinan AS sebagai koalisi yang tidak efektif dan tidak berguna serta hanya mengejar tujuan-tujuan bias, bahkan banyak laporan dan bukti yang menunjukkan dukungan koalisi tersebut kepada Daesh di Irak.

Faktanya adalah pasukan al-Hashd al-Shaabi yang memiliki pengalaman perang melawan Daesh di Irak menjadi pasukan yang efektif untuk melemahkan dan bahkan menghancurkan kelompok teroris takfiri ini.

Rahasia kesuksesan pasukan relawan Irak tersebut harus dicari dalam pandangan jauh ke depan Marjaiyah di negara ini, dimana permintaan pembentukan al-Hashd al-Shaabi telah menyelamatkan Irak dari kondisi yang sangat berbahaya.

Peran efektif pasukan al-Hashd al-Shaabi dalam perang dan pemberantasan teroris Daesh telah menyebabkan aktor-aktor asing terutama AS dan Arab Saudi berulang kali menuding pasukan relawan ini dengan berbagai isu; seperti isu-isu kekerasan, pelecehan atau sikap sektarian, dan mendesak pemerintah Irak untuk tidak menggunakan mereka dalam pemberatasan terorisme.

Namun pemerintah dan rakyat Irak memahami konspirasi musuh tersebut dan mereka membela pasukan al-Hashd al-Shaabi dari berbagai tekanan dan tuduhan tidak berdasar. Dalam kondisi seperti ini, kuatnya posisi pasukan al-Hashd al-Shaabi di arena pertahanan Irak menunjukkan efektifitas dan legitimasi pasukan tersebut dalam mempertahankan perbatasan negara Arab ini.

Kemampuan dan kapasitas tinggi serta kinerja jujur al-Hashd al-Shaabi telah menyebabkan pujian dan apresiasi terhadap mereka meluas hingga mendunia. Pujian Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Irak kepada peran pasukan relawan negara ini dalam memberantas terorisme menunjukkan posisi tinggi al-Hashd al-Shaabi dalam oponi publik dunia. (RA)

Tags