Keinginan Aljazair Perdalam Hubungan dengan Irak
(last modified Thu, 10 Aug 2017 11:41:46 GMT )
Aug 10, 2017 18:41 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri Aljazair, Abdel Qader Msahel Selasa (8/8) tiba di Baghdad dan bertemu dengan petinggi Irak.

Abdel Qader Msahel juga bertemu dengan sejawatnya dari Irak, Ibrahim al-Jakfari serta Perdana Menteri Haider al-Abadi dan Presiden Fouad Massoum. Selama pertemuan Abdel Qader Msahel dengan petinggi Irak, kedua pihak membicarakan hubungan bilateral dan perang kontra terorisme.

Kunjungan Abdel Qader Msahel ke Irak digelar dalam koridor lawatan regionalnya ke Timur Tengah. Selain ke Irak, menlu Aljazair juga telah berkunjung ke Kuwait, Arab Saudi, Mesir, Qatar, Oman dan Yordania.

Aljazair dan Irak memiliki banyak kesamaan untuk memperluas hubungan bilateral di antara mereka. Aljazair dan Irak menghendaki pulihnya stabilitas dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Aljazair bukan saja tidak bergabung dengan koalisi Arab di perang Yaman, bahkan mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak perang tersebut.

Irak juga termasuk negara penting yang mengecam kebijakan ofensif Arab Saudi di dunia Arab dan menuntut diakhirinya perang di Yaman. Aljazair juga seperti Irak menuntut pihak asing tidak mengintervensi urusan internal Baghdad dan bahkan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika April 2017 di pesannya bertepatan dengan hari kemerdekaan Suriah ke 71 mengucapkan selamat kepada Bashar al Assad.

Oleh karena itu, Abdel Qader Msahel saat bertemu dengan Ibrahim al-Jakfari seraya mengisyaratkan bahwa Aljazair mendukung Irak juga menandaskan, sikap pemerintah Aljazair dan Irak memiliki banyak kesamaan di banyak bidang, khususnya dunia Arab dan kondisi kawasan.

Meski terorisme bukan sisi kesamaan antara Irak dan Aljazair serta Irak berbeda dengan Aljazair, telah mengalami pertempuran hebat dengan kelompok teroris Daesh, namun ancaman terorisme mengancam seluruh negara termasuk Aljazair yang bertetangga dengan Tunisia dan Libya, serta khususnya Libya yang menjadi pangkalan teroris di Afrika utara. Oleh karena itu, Abdel Qader Msahel seraya mengucapkan selamat atas keberhasilan Irak memerangi terorisme, menghendaki pengalaman Irak dalam melawan fenomena buruk ini.

Isu lainnya terkait hubungan Aljazair dan Irak adalah kedua negara selain anggota negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC) juga pendapatannya sangat bergantung pada energi fosil ini dan hidrokarbon. 60 persen pendapatan anggaran dan 95 persen pendapatan ekspor Aljazair dipenuhi dari hidrokarbon. Pendapatan Irak sebanyak 95 persen juga diperoleh dari sektor energi.

Anjloknya harga minyak akibat kebijakan Arab Saudi dan Amerika Serikat menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi Irak dan Aljazair. Oleh karena itu, kedua negara di sidang OPEC mendukung kebijakan penurunan produksi minyak untuk mencegah anjloknya harga minyak di pasar dunia.

Selama pertemuan menlu Aljazair dengan petinggi Irak, juga dibiarakan kerja sama di sektor industri. Mengingat sisi kesamaan politik dan ekonomi, kunjungan menlu Aljazair ke Irak dapat membuka peluang peningkatan hubungan kedua negara. (MF)

Tags