Masyarakat Ada Empat Golongan
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i42976-masyarakat_ada_empat_golongan
Imam Musa bin Jakfar berkata, “Hai Hisyam! Jauhilah dunia dan orang-orangnya, karena masyarakat di dunia ini terbagi menjadi empat bagian:
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Aug 18, 2017 20:08 Asia/Jakarta
  • Imam Kazhim as
    Imam Kazhim as

Imam Musa bin Jakfar berkata, “Hai Hisyam! Jauhilah dunia dan orang-orangnya, karena masyarakat di dunia ini terbagi menjadi empat bagian:

1. Orang yang dalam kondisi jatuh dan hancur; yaitu orang yang tenggelam dalam kemauan hawa nafsu.

2. Orang yang  yang sedang mencari ilmu dan mempelajarai al-Quran. Tapi semakin banyak ilmunya, semakin besar kesombongannya. Karena bacaan quran dan pengetahuannya, dia membanggakan dirinya di atas orang yang lebih rendah darinya.

3. Ahli ibadah yang bodoh, meremehkan orang lain dan suka dihormati dan diagungkan.

4. Orang-orang yang pandai dan mengetahui jalan yang benar dan ingin bangkit untuk menegakkan kebenaran. Tapi dia tidak bisa atau bisa hanya saja dia telah dikuasai dan tidak bisa bangkit sebagaimana yang diketahuinya. Oleh karenanya dia sedih. Orang semacam ini adalah orang yang paling baik di masanya dan lebih berakal dari yang lainnya.

Pesan Untuk Para Sahabat

Imam Musa bin Jakfar as berkata bahwa Amirul Mukminin as berpesan kepada para sahabatnya, “Saya berpesan kepada kalian:

- Takutlah kepada Allah dalam kondisi tersembunyi maupun terang-terangan

- Jagalah keadilan ketika senang maupun marah.

- Bekerjalah ketika membutuhkan ataupun tidak membutuhkan.

- Jalinlah hubungan dengan siapa saja dari keluarga yang memutuskan hubungan silaturrahim.

- Maafkanlah orang yang menzalimi kalian.

- Berikan harta kalian kepada siapa saja yang tidak mau memberikan hartanya kepadamu.

- Pandangan kalian harus menjadi pelajaran.

- Diamnya kalian harus senantiasa dalam kondisi berpikir.

- Ucapan kalian harus untuk mengingat Allah.

- Karakter dan akhlak kalian harus dermawan. Karena tidak ada seorang kikir yang masuk surga dan tidak ada orang dermawan yang masuk neraka.

Jadilah Orang Sosial

Imam Musa bin Jakfar as menukil dari Ali bin Husein as mengatakan bahwa:

- Bergaul dengan orang saleh menyebabkan orang benar dan berbuat benar.

- Belajar tata krama dari orang pandai akan menambah akal.

- Menaati pemimpin yang adil menyebabkan kemuliaan dan kebanggaan.

- Menggunakan harta kekayaan dan memanfaatkannya adalah sebuah kesatriaan.

- Mengarahkan orang yang meminta musyawarah adalah mensyukuri nikmat.

- Tidak mengganggu orang lain menunjukkan kesempurnaan akal dan menyebabkan kenyamanan tubuh baik di dunia maupun di akhirat.

Manusia Yang Sempurna

Imam Musa bin Jakfar as menukil dari Amirul Mukminin as tentang manusia yang sempurna demikian: Akal seseorang sempurna bila dalam dirinya ada beberapa sifat:

- Tidak jahat dan tidak kufur.

- Sikapnya baik dan mengarahkan orang-orang di sekitarnya.

- Banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah.

- Banyak menjaga ucapannya.

- Dia menggunakan dunia seperlunya saja.

- Dalam seluruh kehidupannya tidak merasa cukup dengan ilmu yang ada.

- Kehinaan bersama Allah menurutnya lebih baik daripada kemuliaan tanpa Allah.

- Bersikap sederhana baginya lebih baik daripada berlagak besar.

- Menganggap banyak kebaikan orang lain yang kecil dan menganggap kecil kebaikan diri yang banyak.

- Menganggap orang lain lebih baik dari dirinya sendiri dan menganggap dirinya sendiri lebih buruk dari yang lainnya dan ini adalah pekerjaan yang sempurna.

Kasihan

Imam Kazhim as membacakan beberapa kalimat dari Injil untuk Hisyam:

- Betapa bahagianya orang-orang yang saling mengasihi sesamanya. Pada Hari Kiamat, mereka akan mendapatkan kasih sayang dari Allah

- Betapa bahagianya orang yang mendamaikan orang lain. Pada Hari Kiamat, mereka termasuk orang-orang yang dekat kepada Allah.

- Betapa bahagianya orang-orang yang hatinya suci. Mereka pada Hari Kiamat termasuk orang-orang yang bertakwa.

Kedermawanan

Imam Musa Kazhim as benar-benar orang yang memiliki keutamaan, wibawa, pemberani, dan dermawan. Kantong-kantong yang berisi uang dirham yang diberikan kepada orang lain, terkenal di antara orang-orang tertentu maupun umum. Keluarga beliau mengatakan, “Aneh orang yang mendapatkan kantong dirham dari Musa Kazhim as tapi masih saja mengeluh kekurangan.”

Akhlak Dan Perilaku Yang Baik

Syeikh Mufid dalam buku Irsyad menulis: Musa bin Jakfar as adalah anak Abu Abdillah yang paling mulia, yang paling tinggi kedudukannya, paling terkenal. Di masanya, tidak ada orang yang lebih dermawan dan lebih ramah darinya. Dia adalah orang yang paling banyak beribadah di masanya, lebih bertakwa, lebih terhormat, lebih tahu tentang al-Quran dan hukum Allah. Kebanyakan dari para pengikut Ahlul Bait Rasulullah Saw datang kepada ayahnya memohon kepemimpinan Musa Kazhim as, menghormati haknya dan menyampaikan ketaatannya. Mereka menukil hadis-hadis dari Imam Shadiq as tentang kepemimpinan dan isyarat tentang kekhalifahan Imam Musa Kazhim as dan mempelajari dasar-dasar agamanya dari beliau.

Syeikh Mufid selanjutnya menyampaikan; Abu al-hasan Musa Kazhim as adalah orang yang paling ahli ibadah, paling takwa, palih fakih, paling dermawan dan paling terhormat di antara orang-orang di zamannya. Diriwayatkan bahwa beliau mengerjakan salat tahajjud dan menyambungnya sampai salat subuh. Kemudian bermunajat sampai terbitnya matahari. Beliau menangis karena takut kepada Allah sampai jenggotnya basah. Beliau sangat perhatian pada silaturrahim di banding orang-orang yang lainnya.

Pada malam hari beliau membagikan kantong-kantong berisi uang perak, tepung dan kurma untuk orang-orang miskin dan orang-orang miskin itu tahu bantuan ini dari siapa. (Emi Nur Hayati)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Musa Kazdim as