Rusia Tolak Laporan yang Menuding Suriah Menggunakan Gas Sarin
-
Sergei Ryabkov
Rusia mengkritik sebuah laporan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini yang menyalahkan Suriah atas serangan gas Sarin di negara Arab tersebut, dengan mengatakan bahwa laporan tersebut penuh dengan "inkonsistensi."
"Bahkan pembacaan sepintas pertama menunjukkan bahwa banyak ketidakkonsistenan, kontradiksi logis, dengan menggunakan saksi yang diragukan dan bukti yang tidak terverifikasi ... semua ini masih ada (dalam laporan)," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov kepada kantor berita Interfax, Jumat (27/10/2017).
Ryabkov mengatakan negara-negara lain berusaha menggunakan laporan tersebut untuk "menyelesaikan masalah strategis geopolitik mereka di Suriah," dan menambahkan bahwa Moskow akan menganalisia temuan tersebut dan segera mempublikasikan hasilnya.
Laporan itu dirilis sebelumnya oleh Joint Investigative Mechanism (JIM), yang mengumpulkan para ahli dari PBB dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia.
Sebelumnya pada bulan Oktober, Mikhail Ulyanov, direktur departemen pengawasan non-proliferasi dan persenjataan Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa ada "masalah serius" dalam penyelidikan tersebut.
Lebih dari 80 orang meninggal dalam serangan gas Sarin pada tanggal 4 April di Khan Shaykhun di Provinsi Idlib, Suriah.
Negara-negara Barat dan militan yang beroperasi di wilayah itu langsung menyalahkan pemerintah Suriah atas insiden tersebut. Suriah dan Rusia, menolak klaim itu dan menyebutkan bahwa sebuah gudang senjata militan yang meledak.
Sebelumnya, Damaskus menyerahkan seluruh persediaan bahan kimia di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Rusia dan Amerika Serikat pada tahun 2013. OPCW juga mengawasi proses pemusnahan persenjataan kimia Suriah.(MZ)