Pars Today

Kementerian Luar Negeri Palestina, mengutuk pemutusan bantuan keuangan AS kepada Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan menganggap langkah ini selaras dengan kepentingan Israel dalam menindas orang-orang Palestina.

Sejumlah pejabat AS mengatakan pada Jumat (5/1/2018), Washington telah mengabarkan PBB tentang pengurangan 125 juta dolar bantuan khusus untuk UNRWA pada Januari ini, dan berencana untuk memotong total bantuan 180 juta dolar.

Seperti dilansir IRNA, Kemenlu Palestina dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, mengatakan sayap kanan Zionis yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, memperoleh keuntungan dari posisi terbaru AS dan memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pemukiman dan melaksanakan lebih banyak proyek dengan mengorbankan Negara Palestina.

Dikatakan bahwa Israel telah meningkatkan perluasan pemukiman sejak AS mengumumkan Al Quds sebagai Ibukota Zionis, terutama di timur Al Quds dan sekitarnya serta Lembah Yordan.

"Langkah harmoni AS-Israel saat ini bertujuan untuk menutup kasus Palestina, termasuk Quds, tanah, perbatasan dan pengungsi dari satu sisi dengan menggunakan kekuatan pendudukan," tegasnya.

Menurut Kemenlu Palestina, Israel ingin memaksakan solusi pada orang-orang Palestina dan Arab dengan menggambarkan perluasan pemukiman sebagai kenyataan dan isu yang tidak dapat dinegosiasikan.

Pernyataan tersebut menuntut dunia dan organisasinya untuk mengambil sikap yang jelas dan kuat yang mampu mengakhiri pendudukan Israel atas Negara Palestina dan menyelamatkan apa yang tersisa dari kredibilitas dunia mengenai situasi di Palestina.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memotong dukungan finansial kepada Otoritas Palestina dan UNRWA jika tidak berdamai dengan Israel. (RM)