Pemutusan Bantuan Finansial kepada UNRWA dan Konspirasi baru AS
(last modified Sun, 02 Sep 2018 11:37:50 GMT )
Sep 02, 2018 18:37 Asia/Jakarta
  • UNRWA di Gaza
    UNRWA di Gaza

Pemerintah Donald Trump dalam sebuah keputusan terbarunya anti bangsa Palestina telah menarget Badan PBB bagi Pengungsi Palestina, UNRWA.

Pemerintah Amerika setiap tahunnya menyumbang 360 juta dolar kepada UNRWA, namun dengan keputusan Trump pada Sabtu (1/9) dini hari, bantuan ini secara totap dihentikan. Lebih dari lima juta pengungsi Palestina yang ditanggung oleh UNRWA. Sementara itu, bukan hanya Amerika yang memberi bantuan kepada UNRWA. Lembaga ini setiap tahunnya setiap tahunnya mendapat bantuan lebih dari satu miliar dolar dan AS dengan bantuan sebesar 360 juta dolar menjadi penyandang dana terbesar bagi lembaga ini.

 

Pemutusan bantuan finansial AS kepada UNRWA cenderung dimaksudkan untuk mensukseskan rencana transaksi abad negara ini. Transaksi abad merupakan strategi utama Amerika soal konflik Palestina-Israel dan ditujukan untuk kepentingan Zionis serta secara resmi memberikan wilayah Palestina kepada Israel, mengakui secara resmi Judaisasi Baitul Maqdis dan tidak mengakui hak kepulangan pengungsi Palestina.

UNRWA

 

Pemerintah Washington dengan memutus bantuannya kepada UNRWA berencana menekan rakyat dan kubu muqawama Palestina serta menambahk kesulitan bangsa tertindas ini sehingga mereka bersedia mengamini rencana transaksi abad atau paling tidak menolak untuk menentangnya.

 

Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Sami Abu Zuhri terkait hal ini mengatakan, pemutusan bantuan Amerika kepada UNRWA diprediksi denganbaik dan Amerika dengan aksinya ini ingin melaksanakan dengan cepat transaksi abad.

 

Pemerintah Amerika selain memutus bantuan finansialnya kepada UNRWA juga berencana dilaporan terbarunya hanya menyebutkan jumlah pengungsi Palestina sekitar 500 ribu orang. Ini sebuah kebohongan nyata. Selain itu, televisi rezim Zionis Israel di laporannya mengumumkan bahwa Presiden AS Donald Trump hanya mengijinkan pemimpin negara-negara Arab kawasan Teluk Persia hingga akhir tahun ini melanjutkan bantuannya kepada UNRWA.

 

Langkah Amerika memutus bantuan finansial kepada UNRWA menuai reaksi luas. Petinggi Inggris dan Jerman seraya menentang keputusan Trump ini menyatakan akan tetap melanjutkan bantuannya kepada UNRWA.

 

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi menilai keliru keputusan Amerika menghentikan bantuannya kepada UNRWA.

 

Sekjen PBB, Antonio Guterres menyatakan, keputusan AS akan meningkatkan kendala finansial UNRWA, padahal lembaga tersebut kini mengalami kekurangan anggaran sebesar 217 juta dolar.

 

Israel menyambut keputusan pemerintah Amerika dan menyebut keputusan ini diambil berdasarkan realita. Poin penting di sini adalah anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) tidak menunjukkan respon apapun atas langkah pemerintah Trump memutus bantuan finansialnya kepada UNRWA.

 

Amerika Serikat sejak era Presiden ke-33, Harry S. Truman menjamin sebagian anggaran UNRWA. Tak diragukan lagi, keputusan pemerintah Amerika memutus bantuan finansial kepada UNRWA tidak akan disertai dengan hasil yang diinginkan Trump, yakni penyerahan rakyat dan kubu muqawama Palestina. Bahkan langkah ini dapat mendorong konsensus kelompok Palestina dan pembenaran terhadap opsi strategi muqawama melawan AS dan Israel. (MF)

 

 

Tags