Misteri Perombakan Kabinet Saudi
(last modified Fri, 28 Dec 2018 12:06:09 GMT )
Des 28, 2018 19:06 Asia/Jakarta
  • Raja Arab Saudi.
    Raja Arab Saudi.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dalam sebuah keputusan yang tidak diduga memerintahkan perombakan kabinet pemerintahannya. Sejumlah pejabat tinggi negara diganti, termasuk menteri luar negeri dan kepala garda nasional. Raja Salman juga memerintahakan pembentukan badan antariksa.

Satu hal yang menjadi sorotan adalah posisi Mohammed bin Salman (MBS) sebagai Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus pemimpin de facto kerajaan ini tidak tersentuh sama sekali, pahadal MBS diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi.  Pergantian menlu Arab Saudi juga diyakini sebagai langkah untuk memperbaiki citra negara ini setelah tercoreng atas pembunuhan Khashoggi dan perang Yaman.

 

Keputusan Raja Salman untuk merombak kabinet diumumkan pada hari Kamis, 27 Desember 2018. Ibrahim al-Assaf ditunjuk untuk menggantikan posisi Adel al-Jubeir sebagai menteri luar negeri. Al-Assaf adalah mantan menteri keuangan yang sempat ditahan saat dilakukan penindakan terhadap para terduga korupsi November 2017.

 

Penunjukan al-Assaf untuk mengganti al-Jubeir dinilai sebagai bentuk penekanan atas diplomasi ekonomi. Penunjukan ini merupakan upaya untuk meyakinkan para investor asing setelah Arab Saudi didera krisis kepercayaan menyusul terungkapnya kasus pembunuhan Khashoggi. Selainitu, al-Assaf memiliki jabatan penting di perusahaan minyak negara, Aramco, dan Dana Investasi Publik, yang mengelola investasi kerajaan.

 

Abdullah bin Bandar diangkat sebagai Kepala Garda Nasional dan Musaed al-Aiban ditunjuk menjadi Penasihat Keamanan Nasional. Sementara itu, Turki al-Shabanah diangkat sebagai Menteri Informasi menggantikan Awwad al-Awaad. Al-Awaad sendiri diangkat menjadi penasihat pengadilan kerajaan.

 

Di sis lain, Turki al-Sheikh, orang yang dekat dengan MBS ditunjuk sebagai kepala otoritas hiburan, di mana dia sebelumnya adalah kepala komisi olahraga. Ahmed al-Khatib juga ditunjuk sebagai kepala otoritas pariwisata. Salah satu putra Raja Salman, Sultan bin Salman ditunjuk untuk memimpin pembentukan badan antariksa nasional. Dia adalah seorang mantan astronot.

Selain melakukan perombakan besar di kabinet Arab Saudi, Raja Salman juga memerintahkan peninjauan kembali struktur Dewan Politik dan Keamanan yang dipimpin oleh MBS. Perombakan besar ini diyakini sejumlah pihak sebagai upaya untuk memperkuat konsolidasi kekuatan oleh MBS.

 

Meski demikian, perubahan luas dalam kabinet Arab Saudi menjadi bukti kegagalan "kebijakan terorisme" dan dampak dari skandal pembunuhan Khashoggi terhadap struktur kekuasaan di kerajaan Arab itu.

 

Perombakan tersebut  juga merupakan bentuk kegagalan dari kebijakan luar negeri agresif Riyadh yang menciptakan kontroversi besar di media dunia dan dampak penting dari kondisi di kawasan dan dunia, di mana hingga sekarang MBS masih belum bisa keluar dari tekanan akibat kasus pembunuhan Khashoggi.

 

Pakar urusan politik Asia Barat Reza Mirabian mengatakan, perombakan kabinet Arab Saudi bertujuan untuk membersihkan nama MBS demi mempersiapkannya sebagai raja mendatang. Selain itu, lanjutnya, seluruh kesalahan adalah untuk mereka yang diberhentikan dan MBS tidak memiliki kesalahan dalam kasus pembunuhan Khashoggi.

 

Sejumlah pengamat meyakini bahwa gelombang baru perubahan politik di kabinet Arab Saudi hanya sebuah langkah dramatis dan upaya untuk membersihkan nama MBS dari kasus pembunuhan Khashoggi. Perubahan yang direkayasa ini bertujuan menjaga posisi politik MBS dan sekaligus memberi pesan kepada dunia bahwa Putra Mahkota Arab Saudi ini tidak terlibat dalam rencana pembunuhan Khashoggi.

 

Perombakan tersebut tak ubahnya seperti "reformasi" yang dilakukan oleh MBS dalam setahun terakhir, di mana dampaknya adalah meningkanya suasana represi politik yang ditandai dengan gencarnya penangkapan, pemenjaraan dan eksekusi terhadap wartawan dan aktivis politik.

 

Menurut para pakar politik, 2018 adalah tahun kegagalan Arab Saudi dalam kebijakan dalam dan luar negeri. Terungkapnya pembunuhan terhadap Khashoggi, defisit anggaran yang parah, terlilitnya persoalan akibat agresi militer ke Yaman dan kegagalan intervensinya di Suriah merupakan bagian dari kegagalan tersebut. (RA)