May 13, 2019 11:22 Asia/Jakarta
  • Operasi aparat keamanan Saudi di Provinsi Qatif. (dok)
    Operasi aparat keamanan Saudi di Provinsi Qatif. (dok)

Direktur Lembaga HAM Eropa-Saudi (ESOHR), Ali Adubisi mengatakan serbuan di Provinsi Qatif merupakan kelanjutan dari kebijakan represif rezim Arab Saudi.

Dalam menanggapi serbuan pasukan keamanan Saudi ke distrik Syiah di Qatif, Adubisi pada hari Ahad (12/5/2019) menuturkan sama sekali tidak ada jaminan untuk menegakkan keadilan atas penumpasan warga Syiah di Qatif.

"Penduduk Qatif diintimidasi agar tidak ada informasi yang bocor terkait peristiwa Sabtu kemarin," ungkapnya seperti dikutip IRNA.

Pasukan keamanan Saudi pada Sabtu kemarin menyerbu daerah berpenduduk Syiah, Sanabis di Provinsi Qatif dan membunuh delapan orang dengan tembakan peluru.

Pada 23 April 2019, pemerintah Saudi melaksanakan pemenggalan kepala terhadap 37 warganya atas tuduhan "kejahatan yang terkait dengan terorisme" dalam satu hari. Dari 37 orang tersebut, 33 dari mereka adalah warga Syiah.

Rezim Saudi sering kali mengeksekusi warga Syiah, tahanan politik dan oposisi dengan alasan yang dibuat-buat termasuk kejahatan terorisme.

Lembaga-lembaga HAM internasional menganggap Arab Saudi sebagai salah satu pelanggar HAM terbesar di dunia. (RM)

Tags