Tidak Peduli Penarikan Pasukan AS, PM Irak Mendapat Kritikan Pedas
Anggota parlemen Irak mengkritik kinerja pemerintah negara ini terkait penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi setelah satu pekan dari kunjungannya ke Amerika dan pertemuan dengan Presiden Donald Trump menyatakan, militer Amerika akan tetap di Irak hingga tiga tahun kedepan.
Menurut laporan laman Al Malooma, Basem Khazal, anggota parlemen Irak seraya menjelaskan bahwa dialog perdana menteri Irak dengan pemerintah Amerika sekedar propaganda menambahkan, babak kedua perundingan dengan Amerika terkait perealisasian penarikan pasukan asing juga akan gagal.
Hassan al-Kaabi, ketua Fraksi Badr Irak juga mengkritik kinerja 100 hari pemerintah Irak dan mengatakan, Irak tidak mendapat keuntungan dari kunjungan Mustafa al-Kadhimi ke Washington.
Sebelumnya sejumlah anggota parlemen dan tokoh politik Irak saat merespon perpanjangan kehadiran militer Amerika di negaranya menyatakan masalah ini bukan dalam wewenang perdana menteri dan parlemen akan menunjukkan sikapnya di kasus ini.
Parlemen Irak 5 Januari 2020 meratifikasi draf penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara ini. (MF)