Jihad Islam Palestina: Muqawama Bersenjata harus Dimulai di Tepi Barat
-
Khaled al-Batsh
Anggota senior Gerakan Jihad Islam Palestina menilai dimulainya perlawanan bersenjata di Tepi Barat Sungai Jordan sebagai jawaban atas kejahatan rezim Zionis Israel.
Khaled al-Batsh Sabtu (19/9/2020) saat diwawancarai televisi al-Masirah menyebut Palestina isu utama umat Islam dan mengatakan, sikap tergesa-gesa sejumlah negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel tidak akan mempengaruhi masalah ini.
Anggota Jihad Islam Palestina ini menjelaskan, sejumlah negara Arab seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab melaksanakan instruksi Amerika dan jika Arab Saudi juga bergabung di normalisasi dengan Israel, maka negara ini berada di satu barisan dengan musuh cita-cita Palestina.
Al-Batsh menekankan prinsip permanen bangsa Palestina dan kesiapan melawan musuh Zionis di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ia menambahkan, serangan roket muqawama di hari penandatanganan kesepakatan kompromi Emirat dan Bahrain menunjukkan bahwa terjadi perang di Palestina dan perlawanan bersenjata harus juga dimulai di Tepi Barat.
Anggota Jihad Islam Palestina ini menegaskan, ketika pangkalan Israel sampai di Provinsi Socotra, Yaman selatan, ini artinya konfrontasi langsung dengan poros muqawama telah dimulai.
Rezim Zionis Israel memutuskan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) membangun pangkalan spionase di kepulauan strategis Socotra Yaman. (MF)