Raja Hamad Tunjuk Sheikh Salman Sebagai PM Baru Bahrain
(last modified Fri, 13 Nov 2020 10:35:24 GMT )
Nov 13, 2020 17:35 Asia/Jakarta
  • Pejabat tinggi Kerajaan Bahrain.
    Pejabat tinggi Kerajaan Bahrain.

Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa telah menunjuk putra tertuanya, Sheikh Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa, sebagai Perdana Menteri baru negara Arab sekutu rezim Zionis Israel ini.

PM sebelumnya, Sheikh Khalifa bin Salman Al Khalifa, 85 tahun, meninggal dunia pada hari Rabu, 11 November 2020.  Sejak 1971, yaitu sejak kemerdekaan Bahrain hingga sekarang, Khalifa bin Salman menjabat sebagai PM Bahrain. Masa jabatan Khalifa bin Salman berarti sekitar setengah abad, dan dengan demikian, dia menjabat sebagai PM terlama di dunia.  

Sheikh Khalifa bin Salman adalah paman Sheikh Hamad bin Isa yang memiliki pengaruh politik yang luas dalam struktur kekuasaan di Bahrain. Dia adalah seorang politisi yang didukung penuh oleh Arab Saudi, dan selama dekade terakhir telah menjadi pendukung utama penindasan terhadap oposisi Bahrain.

Pada saat yang sama, Sheikh Khalifah bin Salman memiliki banyak perselisihan dengan Sheikh Hamad bin Isa, sehingga perselisihan antara Raja dan PM Bahrain ini dikenal di kalangan politik dan media sebagai "Konflik Istana".

Khalifa bin Salman adalah salah satu pejabat Bahrain yang sangat dibenci oleh mayoritas rakyat di negara ini, dan kebencian ini begitu besar sehingga mayoritas komunitas Bahrain dalam dekade terakhir berunjuk rasa menuntut pencopotannya dari jabatan PM. Tuntutan tersebut tidak dipenuhi oleh Raja Bahrain, namun kini tuntutan itu terwujud dengan kematian Khalifa bin Salman.  

Tak lama setelah kematian Sheikh Khalifa bin Salman, Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa mengeluarkan sebuah dekrit dan menunjuk Sheikh Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa, putra tertua, Putra Mahkota dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Bahrain sebagai PM baru, dan jabatan-jabatan lainnya pun tidak berubah.

Kematian Sheikh Khalifa bin Salman dan pengangkatan Sheikh Salman, 51 tahun, sebagai PM baru Bahrain berdampak pada perkembangan politik negara ini dan membawa pengaruh bagi pengusa Bahrain.

Sheikh Khalifa bin Salman Al Khalifa

Salah satu konsekuensi terpenting dari peristiwa ini adalah menguatnya posisi Sheikh Hamad bin Isa dalam struktur kekuasaan. Meskipun Sheikh Hamad bin Isa adalah Raja Bahrain, namun dalam praktiknya kekuasaannya terpengaruh oleh Sheikh Khalifa bin Salman.

Konsekuensi lain dari peristiwa ini adalah menguatnya posisi dan peran Shekh Salman dalam struktur kekuasaan Bahrain. Raja Bahrain berusia 70 tahun dan sekarang Sheikh Salman bin Hamad, yang menjadi Putra Mahkota, Wakil Panglima Angkatan Bersenjata dan Perdana Menteri Bahrain, memiliki peluang besar untuk naik takhta Bahrain.

Konsekuensi lain dari pengenalan Sheikh Salman bin Hamad sebagai PM baru Bahrain adalah kemungkinan mempengaruhi kebangkitan rakyat melawan rezim Al Khalifa. Setelah dimulainya kebangkitan rakyat Bahrain pada tahun 2011, ada dua pendekatan berbeda untuk menangani protes rakyat ini dalam struktur kekuasaan Bahrain.

Salah satu pendekatannya adalah menekankan perlakuan keras dan tekanan kuat terhadap oposisi, di mana pendekatan ini didukung penuh oleh mantan PM Sheikh Khalifa bin Salman, dan Arab Saudi. Pendekatan lainnya adalah menekankan perlunya dialog dengan oposisi, yang ditekankan oleh Putra Mahkota Salman dan Perdana Menteri baru Bahrain ini.

Mengingat pengaruh Arab Saudi yang meluas di Bahrain, pendekatan keras Khalifah bin Salman menjadi sorotan dan tindakan keras terhadap gerakan protes Bahrain dikejar dengan gencar. Kebijakan ini mengakibatkan jurang yang melebar antara rezim Al Khalifa dan rakyat Bahrain, sehingga rezim ini menghadapi krisis legitimasi.

Sekarang, dengan kematian Sheikh Khalifah bin Salman dan penunjukan Sheikh Salman bin Hamad sebagai PM baru, diharapkan akan muncul landasan untuk dialog antara para pengunjuk rasa Bahrain dan pemerintahan baru serta implementasi reformasi di Bahrain. (RA)

Tags