Barham Salih: Irak tidak boleh Jadi Pangkalan untuk Menyerang Negara Lain

Presiden Irak mengatakan, negaranya tidak boleh menjadi lokasi konfrontasi pihak lain, atau pangkalan untuk menyerang negara lain.

Seperti dilaporkan Baghdad al-Youm, Barham Salih Selasa (5/1/2021) saat menghadiri acara haul Syahid Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, seraya menghormati status tinggi syuhada muqawama, menekankan peran penting mereka di kemenangan melawan kelompok teroris.

Salih juga menyinggung transformasi dalam negeri dan kawasan serta mengatakan, sejumlah pihak menginginkan Irak mengalami perang saudara dan runtuh serta struktur negara terancam, namun kondisi ini tidak boleh berlanjut, karena kedaulatan nasional akan terancam.

Seraya menjelaskan bahwa pemerintah negara ini akan mengambil keputusan berdasarkan konstitusi dan sistem kedaulatan di Irak harus dapat menjamin independensi nasional serta mencegah intervensi dan menyelesaikan kesulitan rakyat.

Barham Salih Kamis lalu di pidatonya juga mengatakan, Iran tidak akan toleran dalam menjaga kedaulatannya.

Sejumlah pasukan Amerika Serikat ditempatkan di Irak sejak tahun 2003.

Letjen Qasem Soleimani yang berkunjung ke Irak atas undangan resmi petinggi Baghdad pada 3 Januari 2020, bersama Abu Mahdi al-Muhandis dan delapan orang lainnya gugur syahid dalam sebuah serangan udara militer Amerika di dekat bandara udara Baghdad.

Menyusul gugurnya komandan muqawama ini, parlemen Irak meratifikasi draf pengusiran militer Amerika dari negara ini.(MF)