Pemimpin Palestina: Trump Menzalimi Cita-cita dan Bangsa Palestina
-
Trump dan keluarga
Sejumlah pemimpin Palestina menekankan, permusuhan dengan bangsa Palestina dan penindasan cita-cita bangsa ini merupakan hasil dari empat tahun kepemimpinan Donald Trump di Gedung Putih.
Menurut laporan Maan News Kamis (21/1/2021), Jibril Rajoub, sekjen Komite Pusat Fatah mengatakan, kepergian Donald Trump, presiden ke-45 Amerika merupakan harpaan untuk penyelamatan dunia dan teralisasinya keadilan dengan pembentukan negara independen Palestina.
Sementara itu Riyad al-Maliki, menlu Palestina menandaskan, Trump bersama penasihat Zionisnya yang senantiasa bekerja untuk kepentingan Israel, akhirnya meninggalkan Gedung Putih.
Husam Badran, anggota Biro Politik Hamas dalam sebuah statemennya menyebut kepergian Trump tidak patut disesalkan dan mungkin absennya Trump sebuah peluang untuk mengorganisir kondisi Palestina.
Khalid al-Batsh, salah satu pemimpin Jihad Islam Palestina, Bassam al-Salehi, sekjen Partai al-Shaab dan Khalid Taisir, anggota Biro Politik Front Demokratik di statemennya juga menilai kepergian Trump dari Gedung Putih dan kekalahannya sebagai prestasi besar bagi seluruh dunia, rakyat AS dan bangsa Palestina.
Periode empat tahun kepemimpinan Donald Trump di Amerika berakhir Rabu (20/1/2021). (MF)