Pertemuan Tehran dan Perspektif Masa Depan Afghanistan
(last modified Sat, 10 Jul 2021 01:42:26 GMT )
Jul 10, 2021 08:42 Asia/Jakarta

Pertemuan kelompok antar-Afghanistan, yang diselenggarakan oleh Republik Islam Iran di Tehran pada Rabu dan Kamis (7-8 Juli 2021), dengan kehadiran perwakilan pemerintah Afghanistan, tokoh-tokoh dan Dewan Tinggi Politik Taliban, berakhir dengan dikeluarkannya enam butir pernyataan.

Beberapa poin dapat dibuat tentang hasil pertemuan Tehran dan prospek perkembangan masa depan di Afghanistan.

Poin pertama, kelompok antar-Afghanistan mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya pertemuan ini, yang menunjukkan upaya dan itikad baik Republik Islam Iran dalam mengamankan perdamaian di Afghanistan.

Pertemuan dua hari kelompok-kelompok antar-Afghanistan di Tehran

Banyak pakar percaya bahwa Iran adalah salah satu negara terpenting di kawasan yang dapat menggunakan pengaruh spiritualnya untuk memetakan masa depan Afghanistan. Diselenggarakannya pertemuan dua hari di Tehran, di satu sisi, menunjukkan pentingnya perkembangan Afghanistan bagi Iran dan, di sisi lain, menunjukkan perhatian Iran terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan.

Poin kedua, dari perspektif kelompok antar-Afghanistan yang berpartisipasi dalam pertemuan dua hari di Tehran, perang bukanlah solusi untuk masalah Afghanistan, dan jalan keluar dari situasi saat ini adalah mencapai solusi politik dan damai. Dengan kata lain, kelompok-kelompok yang hadir pada pertemuan Tehran sepakat bahwa "solusi politik" adalah satu-satunya jalan keluar dari ketidakstabilan saat ini di Afghanistan.

Untuk alasan ini, kelompok-kelompok yang berpartisipasi dalam pertemuan Tehran dalam salah satu dari enam klausul sepakat bahwa dalam kasus-kasus di mana lebih banyak konsultasi diperlukan, seperti membangun mekanisme transisi dari perang ke perdamaian permanen, sistem Islam yang disepakati dan bagaimana mencapainya akan dibahas pada pertemuan berikutnya yang akan ditetapkan sesegera mungkin agar dapat mencapai kesimpulan.

Poin ketiga, menurut pandangan kelompok-kelompok Afghanistan yang hadir di Tehran, pertemuan Tehran adalah kesempatan baru untuk memperkuat solusi politik bagi masalah Afghanistan.

Penekanan kelompok-kelompok antar-Afghanistan di pertemuan Tehran adalah untuk memperkuat solusi politik dalam situasi di mana konflik internal di Afghanistan telah meningkat sejauh ini, meskipun ada perjanjian Doha, dengan penarikan pasukan Barat dari Afghanistan. Selain itu, pembicaraan antar-Afghanistan di Qatar dimulai pada September tahun lalu, tetapi sejauh ini belum membuahkan hasil yang signifikan, dan pertemuan antara kedua belah pihak hampir ditangguhkan selama beberapa bulan.

Poin keempat, sebagaimana telah disinggung, perselisihan sipil di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Eskalasi konflik di negara ini terjadi pada saat pemerintah Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris, menurut banyak ahli, menarik pasukan mereka secara tidak bertanggung jawab dari Afghanistan.

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Kamis (08/07/2021) bahwa mereka akan menarik sisa pasukan mereka dari Afghanistan pada 11 September. Lebih menarik lagi, Presiden AS mengumumkan bahwa AS telah mencapai tujuannya di Afghanistan dengan mengumumkan bahwa "misi militer" negaranya di Afghanistan secara resmi akan berakhir pada 31 Agustus!

"Situasi saat ini di Afghanistan adalah hasil dari kegagalan Amerika Serikat," kata Hamid Karzai, mantan Presiden Afghanistan.

Dia mengutip bahwa melawan "teroris yang menyerang Amerika Serikat pada 11 September 2001", "menghukum Osama bin Laden" dan "mencegah Afghanistan menjadi pangkalan untuk menyerang Amerika Serikat" sebagai tujuan utama AS kehadiran militer selama 20 tahun di Afghanistan.

Desakan pemerintah AS untuk membenarkan penarikan pasukannya dari Afghanistan datang pada saat perang saudara antara Taliban dan pemerintah Afghanistan meningkat, dan di sisi lain, penarikan pasukan AS dan Barat dari Afghanistan memicu perang di negara ini.

"Situasi saat ini di Afghanistan adalah hasil dari kegagalan Amerika Serikat," kata Hamid Karzai, mantan Presiden Afghanistan.

Amerika Serikat telah gagal dalam perang melawan terorisme. Afghanistan bukanlah negara gagal hari ini. Sejauh menyangkut rakyat negeri ini, mereka menyusun konstitusi, pergi ke tempat pemungutan suara, menganut demokrasi. Namun misi koalisi asing pimpinan AS di Afghanistan gagal.

Poin kelima, pengumuman penarikan pasukan Amerika dan Inggris dari Afghanistan disampaikan ketika menurut perspektif banyak ahli, penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah kemunduran dengan kegagalan.

"Penarikan pasukan AS dari Afghanistan berarti bahwa Amerika Serikat mengakui kekalahannya di negara itu," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Sebagai tambahan dari pernyataan Menlu Rusia, banyak perwakilan Afganistan, ketika mengkritik pemerintah AS, menganggap kinerja AS selama dua dekade di negara ini gagal.

Sekaitan dengan hal ini, Hamidulah Hanif, wakil Provinsi Herat di parlemen Afghanistan mengatakan, “Pengobaran perselisihan etnis, bertambahnya korupsi di pemerintah, peningkatan penanaman dan perdagangan narkotika, penyanderaan, bom bunuh diri dan teror, kembali melakukan imigrasi, dan pengabaian Afghanistan yang tidak bertanggung jawab adalah di antara pencapaian dua dekade kehadiran militer AS di Afghanistan.”

Secara umum, harus dikatakan bahwa Tehran sebagai tuan rumah dari kelompok-kelompok Afghanistan menunjukkan hal penting bahwa Iran mementingkan kemerdekaan, kedaulatan, republik dan stabilitas dan keamanan tetangganya, termasuk Afghanistan. Di sisi lain, Iran dan negara-negara lain di kawasan mendukung upaya para pemimpin Afghanistan untuk perdamaian, ketenangan dan kemajuan bagi seluruh rakyat Afghanistan.

Yang pasti, kepergian negara-negara Barat yang tidak bertanggung jawab dari Afghanistan merupakan kesempatan baik bagi kelompok-kelompok berpengaruh Afghanistan untuk mengadakan pertemuan simpatik guna membuka jalan bagi kemerdekaan dan kemakmuran negara mereka, yang telah bergolak selama beberapa dekade akibat campur tangan asing.

Tidak diragukan lagi, kondisi geografis Afghanistan, bersama dengan keserakahan kekuatan dunia, yang berakibat konflik internal dan pendudukan, adalah contoh yang membuat negara kaya Afghanistan tidak efisien dan miskin selama beberapa dekade. Dan tentu saja, wajar jika jalan keluar dari masalah ini adalah persatuan kelompok-kelompok Afghanistan dan para tokoh negara ini untuk kepentingan nasional.

Republik Islam Iran dan Afghanistan

Sebaliknya, bila kelompok dan tokoh berpengaruh di negara ini mengabaikan situasi saat ini, hal itu dapat membawa negara kembali ke perang saudara dan keterlibatan aktor asing dan, pada dasarnya, ketidakstabilan di Afghanistan. Bagaimanapun, situasi Afghanistan saat ini adalah ujian besar bagi kelompok politik, tokoh, dan rakyat Afghanistan. Tidak diragukan lagi, tidak adanya hati nurani di kalangan elit masyarakat Afghanistan dapat membuat upaya penentuan masa depan negara ini keluar dari kehendak rakyat Afghanistan. (SL)

Tags