Taliban Merebut Kekuasaan di Afghanistan Saat Presiden Melarikan Diri
(last modified Tue, 17 Aug 2021 07:01:12 GMT )
Aug 17, 2021 14:01 Asia/Jakarta

Beberapa jam setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada hari Minggu, gerilyawan Taliban memasuki istana kepresidenan di ibu kota Kabul, mendapatkan kembali kekuasaan 20 tahun setelah invasi militer pimpinan AS yang menggulingkan mereka.

Mantan presiden telah meninggalkan Afghanistan, meninggalkan orang-orang dalam situasi ini.

"Mantan Presiden telah meninggal Afghanistan, meninggalkan orang-orang dalam situasi ini," ungkap Abdullah Abdullah, Kepala Proses Perdamaian Afghanistan

Para militan selama berbulan-bulan telah memimpin serangan yang sangat kuat di seluruh negeri.

Kepanikan dan ketakutan mencengkeram Kabul pada hari Senin ketika gerilyawan bersenjata berat menguasai istana presiden yang ditinggalkan dan negara-negara Barat bergegas mengevakuasi warganya.

Juru bicara kantor politik Taliban menyatakan perang di Afghanistan dan mengatakan jenis pemerintahan dan bentuk rezim akan segera jelas.

AS hanya membantu masalah di tengah kekacauan, mengatakan pada bulan April bahwa mereka berusaha untuk memungkinkan penarikan penuh dari negara Asia Tengah itu.

Kesamaan dari dua perkembangan tersebut telah memunculkan banyak laporan dan spekulasi bahwa Washington dapat membuat kesepakatan dengan para militan untuk mewujudkan situasi tersebut.