Menlu Inggris: Intelijen Kami Tak Menduga Kabul akan Jatuh
https://parstoday.ir/id/news/world-i104068-menlu_inggris_intelijen_kami_tak_menduga_kabul_akan_jatuh
Menteri Luar Negeri Inggris mengakui kesalahan kalkulasi yang dilakukan dinas intelijen negaranya dalam memperkirakan gelombang perubahan yang cepat di Afghanistan, dan kemenangan Taliban.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Sep 02, 2021 13:40 Asia/Jakarta
  • Menlu Inggris Dominic Raab
    Menlu Inggris Dominic Raab

Menteri Luar Negeri Inggris mengakui kesalahan kalkulasi yang dilakukan dinas intelijen negaranya dalam memperkirakan gelombang perubahan yang cepat di Afghanistan, dan kemenangan Taliban.

Dikutip ITV News, Rabu (1/9/2021), Dominic Raab mengakui bahwa pemerintah Inggris berpikir Kabul tidak akan jatuh ke tangan Taliban tahun ini, dan ia menggarisbawahi kesalahan kalkulasi yang dilakukan dinas intelijen negaranya.
 
Setelah dihujani kritik dari para anggota Komisi Luar Negeri, Parlemen Inggris, Raab mengaku akan melakukan kunjungan ke Timur Tengah, dan memusatkan upayanya untuk mengevakuasi warga Inggris yang tersisa di Afghanistan melalui negara ketiga termasuk Pakistan.
 
Menurut Raab, dinas intelijen Inggris sebelumnya menginformasikan kepada para menteri bahwa Taliban akan mengambil alih kekuasaan di Afghanistan secara bertahap setelah pasukan asing ditarik dari negara itu, namun realitasnya mereka menggulingkan pemerintah pada 15 Agustus.
 
“Evaluasi yang kami lakukan tentunya berdasarkan informasi dari Komite Intelijen Gabungan, JIC dan militer, kemungkinan besar mengingat penarikan pasukan asing dilakukan akhir bulan Agustus 2021, maka kita akan menyaksikan memburuknya situasi di Afghanistan secara bertahap, dan kecil kemungkinan tahun ini Kabul akan jatuh,” paparnya.
 
Di sisi lain anggota Parlemen Inggris, Tom Tugendhat mengatakan, “Dua minggu lalu bagi kebanyakan kita adalah masa yang sangat sulit. Marah, malu, bahkan tidak percaya. Kami sama sekali tidak mengira akan menyaksikan pasukan NATO di bawah pimpinan Amerika Serikat keluar meninggalkan Afghanistan.” (HS)