Amerika Tinjauan dari Dalam, 4 September 2021
https://parstoday.ir/id/news/world-i104184-amerika_tinjauan_dari_dalam_4_september_2021
Perkembangan di dalam negeri Amerika Serikat dalam sepekan terakhir diwarnai berbagai isu penting, di antaranya; Militer AS akan Bekerja Sama dengan Taliban Hadapi ISIS.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Sep 04, 2021 18:04 Asia/Jakarta
  • Menhan AS dan Mark Milley
    Menhan AS dan Mark Milley

Perkembangan di dalam negeri Amerika Serikat dalam sepekan terakhir diwarnai berbagai isu penting, di antaranya; Militer AS akan Bekerja Sama dengan Taliban Hadapi ISIS.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti Pentagon: Tidak Ada Lagi Peran Militer AS di Afghanistan, AS Salahkan Inggris soal Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Senator AS: Penarikan Pasukan dari Afghanistan Lebih Buruk dari Vietnam, AS Evakuasi Pasukan Elit Afghanistan Lewat Pangkalan Rahasia CIA, AS Mengaku Cemas dengan Serangan Drone Yaman ke Saudi, Informan dan Mata-Mata CIA Dievakuasi dari Afghanistan, Banjir bandang di AS, sedikitnya 44 orang tewas.

Militer AS akan Bekerja Sama dengan Taliban Hadapi ISIS

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengatakan, militer AS mungkin saja menjalin kerja sama dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan untuk menghadapi ancaman kelompok teroris ISIS Khorasan atau ISIS-K.

Mark Milley

Pernyataan tersebut disampaikan Jenderal Mark Milley, Rabu (1/9/2021) malam, dalam jumpa pers yang turut dihadiri Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon.

Ini merupakan statemen terbuka pertama Mark Milley dan Llyod Austin setelah penarikan total pasukan AS dari Afghanistan yang menuai banyak protes di dalam negeri AS.

Sebelumnya sekitar 90 jenderal veteran AS menandatangani petisi yang menuntut pengunduran diri Milley dan Austin karena dinilai terlibat dalam “penarikan tragis” pasukan AS dari Afghanistan.

Menhan AS saat menjawab pertanyaan tentang kemungkinan kerja sama AS dan Taliban untuk menghadapi ISIS Khorasan mengatakan, hubungan Pentagon dengan Taliban akan jauh lebih dalam dari sekadar evakuasi yang dilakukan hari Selasa lalu.

“Sebelumnya kami juga bekerja sama dengan Taliban pada sejumlah masalah terbatas, dalam batas minimal supaya kami bisa mengevakuasi lebih banyak orang dari Afghanistan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS menegaskan, “Dalam perang, Anda akan melakukan pekerjaan apa pun yang diperlukan untuk mengurangi tingkat bahaya.”

Pentagon: Tidak Ada Lagi Peran Militer AS di Afghanistan

Juru Bicara Pentagon mengatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan pasukan AS tidak lagi memainkan peran militernya di negara Asia selatan itu.

Juru Bicara Pentagon, John Kirby kepada CNN hari Selasa (31/8/2021) mengatakan,"Perang di Afghanistan telah berakhir dan tidak ada lagi tentara Amerika di sana," .

John Kirby

"Tidak ada peran militer Amerika Serikat di Afghanistan untuk mengevakuasi warga Amerika lainnya," ujar Kirby.

Para pejabat AS telah mengakui bahwa mereka tidak punya pilihan selain bekerja sama dengan Taliban untuk memastikan pemulangan yang aman bagi warga AS dari Afghanistan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg hari Selasa mengungkapkan, "Bandara Kabul harus tetap dibuka dan kami perlu memastikan bahwa orang-orang yang ingin meninggalkan negara itu masih bisa pergi."

Taliban mengambil kendali penuh atas Bandara Internasional Kabul hari Selasa setelah pesawat AS terakhir meninggalkan bandara yang menandai berakhirnya perang terpanjang dalam sejarah AS.

Amerika Serikat akhirnya menarik semua pasukannya, warga negara asing, diplomat, dan personelnya dari Afghanistan setelah 20 tahun pendudukan.

AS Salahkan Inggris soal Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon menyalahkan Inggris atas serangan bom bunuh diri mematikan yang terjadi minggu lalu di Bandara Kabul, Afghanistan.

Situs berita Inggris, The Week, Selasa (31/8/2021) melaporkan, Pentagon mengumumkan, pasukan AS terpaksa terus membuka gerbang Bandara Kabul untuk membantu proses evakuasi warga Inggris dari Afghanistan, meski mengetahui ada risiko serangan teror yang tinggi.

Komandan Pasukan AS di Afghanistan Laksamana Muda Peter Vasley mengatakan, Abbey Gate "tidak ditutup sesuai jadwal" karena pasukan Inggris "mempercepat" penarikan mereka dari Baron Hotel, pusat utama untuk mengevakuasi personel Inggris dari Afghanistan, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari gerbang bandara. AS tetap membuka gerbang bandara untuk memungkinkan evakuasi personel Inggris berlanjut.

Peter Vasley mengaku ingin menutup gerbang bandara Abbey Gate karena dua gerbang lainnya sudah ditutup, dan setelah ia menerima informasi intelijen tentang kemungkinan adanya serangan teror, namun hal itu urung ia lakukan karena ada evakuasi Inggris.

Akhirnya pada pukul 18 waktu setempat, sebuah ledakan bom bunuh diri hebat terjadi di tengah kerumunan warga Afghanistan yang ingin melarikan diri, sehingga menewaskan ratusan dari mereka dan 13 tentara AS.

Senator AS: Penarikan Pasukan dari Afghanistan Lebih Buruk dari Vietnam

Pemimpin minoritas Partai Republik di Senat AS menilai keputusan pasukan AS untuk meninggalkan Afghanistan lebih buruk daripada Vietnam.

Mitch McConnell hari Minggu (29/8/2021) mengutuk langkah Presiden AS, Joe Biden menarik pasukan dari Afghanistan dan menyebutnya sebagai keputusan politik yang mengerikan.

Mitch McConnell

McConnell dalam sebuah wawancara dengan Fox News hari Minggu (29/8/2021) mengkritik istilah "perang tanpa akhir" yang digunakan untuk perang Afghanistan-Irak, dengan mengatakan, "Selama dua puluh tahun ini, orang Afghanistan telah menderita jauh lebih banyak korban daripada kita. Dalam satu setengah tahun terakhir, kami tidak memiliki korban,".

Senator senior partai Republik ini menilai keputusan meninggalkan Afghanistan sebagai langkah yang jauh lebih buruk daripada Saigon.

"Sebab, ketika kami meninggalkan Saigon, ibu kota Vietnam, tidak ada teroris Vietnam yang berencana menyerang Amerika Serikat," ujar McConnell.

"Tetapi dalam kasus Afghanistan, fakta bahwa Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengakhiri perang tidak berarti bahwa Taliban bermaksud untuk melakukannya. Mereka dengan senang hati bisa membuat Amerika Serikat bertekuk lutut di Afghanistan," tegasnya.

"Kita kehilangan tiga belas tentara Amerika pada hari Kamis, jumlah yang sama dengan korban tahunan dalam empat tahun terakhir (di Afghanistan). Kita kehilangan 2.000 orang dalam 20 tahun ini, tetapi dari pihak orang Afghanistan terdapat 67.000 orang yang tewas," papar Mc Connell.

Pada Kamis pekan lalu, dua ledakan bom bunuh di sekitar bandara Kabul diri menyebabkan 13 tentara AS dan puluhan lainnya tewas.

AS Evakuasi Pasukan Elit Afghanistan Lewat Pangkalan Rahasia CIA

Amerika Serikat mengevakuasi ratusan warga AS, dan pasukan elit Afghanistan melalui sebuah pangkalan rahasia Dinas Intelijen AS, CIA di luar Kabul dalam sebuah operasi tersembunyi.

Situs Politico, Rabu (1/9/2021) melaporkan, Presiden AS Joe Biden memerintahkan warga AS, dan komando Afghanistan untuk pergi ke sebuah pangkalan rahasia CIA di luar Kabul, dan dari sana mereka keluar dari Afghanistan.

Operasi evakuasi yang berlangsung beberapa minggu di bulan Agustus 2021 ini berhasil mengeluarkan ratusan warga AS, dan pasukan elit Afghanistan termasuk anggota keluarga mereka.

Menurut Politico, sedikitnya 1.000 komando Afghanistan bersama keluarga mereka berhasil dievakuasi dari Afghanistan dalam operasi ini.

Salah seorang pejabat AS kepada Politico mengakui keterlibatan CIA dalam operasi ini. Sementara pangkalan rahasia CIA yang dimaksud, dikenal dengan Eagle Base. Pada 15 Agustus 2021 beberapa helikopter membawa orang-orang itu dari pangkalan rahasia CIA ke bandara Kabul.

Informasi rute penerbangan pesawat di bandara Kabul menunjukkan beberapa orang yang dievakuasi itu dibawa ke Jerman.

AS Mengaku Cemas dengan Serangan Drone Yaman ke Saudi

Bersamaan denga dimulainya gelombang baru serangan drone balasan Yaman ke target-target militer di wilayah Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dalam pembicaraan dengan sejawatnya dari Saudi mengaku cemas dengan serangan Yaman ini.

Dikutip kantor berita Saudi, SPA, Kamis (2/9/2021) malam, Menlu AS Antony Blinken, dan sejawatnya dari Saudi, Faisal bin Farhan melakukan pembicaraan telepon.

Menlu AS Antony Blinken

Dalam pembicaraan telepon itu Menlu AS menyampaikan kekhawatiran yang mendalam atas serangan terbaru militer Yaman ke bandara internasional Abha, Saudi.

Pada saat yang sama, Menlu AS menekankan komitmen Washington dalam kemitraan strategis, dan jangka panjang dengan Saudi, serta berjanji memberikan bantuan kepada Riyadh untuk membela diri.

Militer dan komite rakyat Yaman baru-baru ini memulai kembali gelombang serangan drone ke target-target militer di Saudi. Media Saudi mengabarkan dalam dua hari terakhir, sedikitnya lima unit drone bunuh diri diterbangkan Yaman ke selatan Saudi.

Informan dan Mata-Mata CIA Dievakuasi dari Afghanistan

Media Amerika Serikat mengabarkan bahwa Dinas Intelijen AS, CIA telah mengevakuasi sebagian besar mata-mata mereka dari Afghanistan.

Majalah AS, Foreign Policy, Jumat (3/9/2021) mengutip dua sumber yang dekat dengan CIA melaporkan, CIA minggu ini mengevakuasi mata-matanya dari Afghanistan, tapi Departemen Luar Negeri AS mengakui sebagian besar warga Afghanistan yang bekerja untuk AS selama dua dekade terakhir sebagai penerjemah dan yang lainnya, ditinggalkan.

Salah satu anggota Kongres AS kepada Foreign Policy mengatakan, "Kami sudah mengeluarkan hampir semuanya, ribuan orang termasuk keluarga mata-mata. Mereka adalah orang-orang yang tak bisa dikenali oleh Taliban."

Juru bicara CIA menolak menjelaskan secara rinci masalah ini, dan hanya mengatakan bahwa CIA bekerja sama dengan instansi pemerintah AS lainnya untuk membantu mengevakuasi banyak orang termasuk ribuan warga AS, staf lokal Kedutaan Besar AS di Kabul, dan warga Afghanistan yang rentan.

Banjir bandang di AS, sedikitnya 44 orang tewas

Banjir bandang menewaskan sedikitnya 44 orang di empat negara bagian Timur Laut Amerika Serikat ketika sisa Badai Ida memicu hujan sangat deras, menurut para pejabat pada Kamis.

Di Kota New York, banjir merendam jalur kereta bawah tanah dan menghentikan jadwal penerbangan.

Di wilayah New York, New Jersey, Pennsylvania dan Connecticut, penduduk seharian mengatasi ruang bawah tanah yang terendam air, pemadaman listrik, atap yang rusak, dan panggilan telepon dari teman dan kerabat yang terdampak dan meminta bantuan.

Sedikitnya 13 orang tewas di Kota New York dan tiga orang meninggal di kawasan pinggir kota Westchester County.

Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan di Twitter sedikitnya 23 orang di negara bagian itu meninggal akibat bencana tersebut.

Di antara para korban yang tewas, tiga orang ditemukan di ruang bawah tanah di kawasan Queens, Kota New York, sementara empat penduduk Elizabeth, New Jersey, meninggal di sebuah kompleks perumahan yang terendam air setinggi 2,4 meter.

Jalan-jalan berubah menjadi arus deras mirip sungai dalam beberapa menit ketika air tumpah dari langit pada Rabu malam, membuat para pengemudi terperangkap dalam genangan yang meninggi dengan cepat.

Banyak kendaraan ditemukan terlantar di tengah jalan pada Kamis.

Di Somerset County, New Jersey, sedikitnya empat pengendara motor tewas, kata pejabat setempat.

Seorang korban di Maplewood Township, New Jersey, tersapu air ketika sedang berusaha menyingkirkan puing yang terbawa banjir di kawasan itu, kata polisi.

"Memilukan, tak sedikit warga berpulang akibat peristiwa ini," kata Murphy dalam pengarahan di Mullica Hill di bagian selatan negara bagian itu, di mana tornado menghancurkan sejumlah rumah.

Badan Cuaca Nasional mengatakan dua tornado juga menghantam Maryland pada Rabu, satu di Annapolis dan lainnya di Baltimore.

Seorang remaja 19 tahun dilaporkan tewas setelah berusaha menyelamatkan ibunya dari apartemen yang terendam di Rockville, Maryland, menurut Washington Post.

Bencana terjadi tiga hari setelah Ida, badai terkuat yang pernah menghantam Pantai Teluk AS, bergerak ke darat pada Minggu di Louisiana, yang menghancurkan kawasan-kawasan permukiman di sana.

Namun korban tewas di wilayah Timur Laut jauh lebih sedikit daripada jumlah kematian akibat Badai Ida di Louisiana.

Di Conshohocken, Pennsylvania, di luar Philadelphia, Sungai Schuylkill River merendam banyak hotel, gudang dan kondominium yang berada di kedua sisinya.

Tim penyelamat masih menunggu tinggi air surut pada Kamis sebelum mengevakuasi ratusan orang yang tinggal di apartemen-apartemen sekitarnya, kata para pejabat.

Empat orang tewas di pinggiran kota Philadelphia akibat badai, kata juru bicara pemerintah setempat.

Seorang polisi Connecticut meninggal setelah mobil patrolinya terbawa arus air di kota Woodbury Kamis dinihari, kata kepolisian negara bagian.

Rekaman video Weather Channel menunjukkan kobaran api muncul dari sebuah rumah di kota pinggir sungai Manville, New Jersey, di mana banjir telah menghalangi mobil pemadam kebakaran.

Rumah di sebelahnya tampak telah terbakar habis dan puingnya jatuh ke aliran air di sebuah jalan di mana mobil-mobil terendam.

Gubernur New York dan New Jersey mendesak warga untuk tetap berada di rumah saat tim penyelamat berusaha membersihkan jalan dan memulihkan kereta api bawah tanah dan komuter yang melayani jutaan orang.

Kereta bawah tanah di Kota New York tetap "sangat terbatas", kata pejabat, dan kereta komuter ke pinggiran kota sebagian besar telah ditangguhkan.

Sekitar 370 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Newark Liberty di New Jersey.

Sekitar 170.000 pelanggan tidak mendapatkan listrik pada Kamis di empat negara bagian yang terdampak, sebagian besar di Pennsylvania dan New Jersey, menurut situs PowerOutage.us, yang mengumpulkan data dari perusahaan-perusahaan listrik.