Fungsi Pangkalan Udara Ramstein untuk Miisi Drone Militer AS
-
Drone Amerika Serikat
Ribuan warga Jerman pada Sabtu (11/6) menggelar demonstrasi di wilayah Kaiserslautern menuntut penutupan pangkalan udara Ramstein militer Amerika Serikat di wilayah tersebut. Para demonstran berkumpul dan membentuk pagar manusia mengelilingi pangkalan udara Ramstein di negara bagian Rhineland, di barat daya Jerman, serta menuntut penutupan pangkalan tersebut. Mereka memprotes penggunaan pangkalan itu untuk mengendalikan pesawat-pesawat tanpa awak (drone).
Sebelumnya, pada April 2015, media massa mempublikasikan berita bahwa Amerika Serikat menggunakan pangkalan udara Ramstein untuk berbagai operasi drone. Oscar Lafontaine, seorang politisi senior sayap kiri Jerman dalam demonstrasi tersebut, mengkritik kebungkaman pemerintah Jerman di hadapan kejahatan AS dan mengatakan, "Perang drone yang dikendalikan Amerika Serikat dari pangkalan Ramstein bertentangan dengan ketentuan internasional."
Rainer Braun, anggota kampanye "Stop Ramstein - No Drone War" itu menyatakan, Ramstein merupakan pusat komando operasi dan misi drone militer Amerika Serikat. Seluruh operasi pesawat tanpa awak dikendalikan dari jarak jauh, dikomando dan di didukung dari pangkalan Ramstein. Ini berarti, pembantaian orang-orang tidak berdosa yang menyalahi ketentuan internasional itu dilakukan di wilayah Jerman. Selain menentang hal tersebut, Braun juga menegaskan bahwa pemerintah federal Jerman harus menyatakan kelanjutan aktivitas pangkalan udara AS itu ilegal, dan masalah ini dapat dilakukan sesuai kesepakatan antara Amerika Serikat dan Jerman.
Menurut Braun, wilayah Jerman harus menjadi wilayah perdamaian dan bukan perang. Namun apa yang sedang terjadi adalah berlawanan dan masyarakat Jerman menyaksikan operasi drone-drone militer Amerika Serikat yang dikendalikan dari pangkalan udara Ramstein.
Pada tahun 2015, digelar demonstrasi serupa di hadapan pangkalan militer Ramstein, demonstrasi yang menurut sejumlah media diikuti oleh sekitar 2.000 orang. Sebuah majalah Jerman pada April 2015 melaporkan bahwa pangkalan udara Ramstein di Jerman, merupakan komando pusat serangan drone Amerika Serikat terhadap target-target terorisme di Afrika dan Timur Tengah. Sebagian besar target tersebut di Yaman, Pakistan, Irak, Somalia atau Afghanistan. Dipublikasikan sejumlah dokumen yang dapat membuat pemerintah Jerman kesulitan. Masalah ini benar-benar melibatkan sikap pemerintah Berlin.
Pemerintah Jerman selalu mengklaim bahwa tidak ada informasi yang terbukti validitasnya soal penggunakan pangkalan Ramstein sebagai komando serangan drone oleh militer Amerika Serikat. Namun dalam dokumen yang terpublikasi disebutkan, militer Amerika Serikat pada November 2011, telah mengumumkan kepada Kementerian Pertahanan Jerman bahwa akan dibangun sebuah pusat untuk operasi drone di pangkalan udara Ramstein.
Pada tahun 2013, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya ke Jerman mengklaim bahwa Amerika Serikat tidak menggunakan wilayah Jerman sebagai tempat untuk penerbangan drone dalam misi anti-terorisme.
Pangkalan udara Ramstein merupakan pangkalan udara terbesar Amerika di luar negeri yang aktif digunakan sejak 1952. Pangkalan udara tersebut menyimpan senjata nuklir hingga tahun 2005. (MZ)