Lagi, Rusia Hancurkan Pusat Pelatihan Pasukan Asing di Ukraina
(last modified Fri, 25 Mar 2022 10:59:59 GMT )
Mar 25, 2022 17:59 Asia/Jakarta
  • Rudal.
    Rudal.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan penghancuran pusat pelatihan pasukan bayarat asing di Ukraina.

Menurut Sputnik, Kemenhan Rusia mengumumkan pada hari Jumat (25/3/2022) bahwa mereka menghancurkan pusat pelatihan tentara bayaran asing di Ukraina dengan rudal.

Pasukan bayaran yang berlatih di Ukraina rencananya akan bergabung dengan tentara negara ini unutk melawan militer Rusia.

Namun dalam pernyataannya, Kemenhan Rusia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pusat tersebut, termasuk di mana lokasinya atau berapa banyak pasukan bayaran asing yang tewas dalam serangan itu.

Rusia juga mengumumkan pada Rabu lalu bahwa mereka telah menyerang sebuah lokasi di Oblast Zhytomyr yang menjadi tempat berkumpulnya 100 tentara Ukraina dan pasukan bayaran asing.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi khusus di wilayah Ukraina pada Kamis pagi, 24 Februari 2022. Keputusan ini diumumkan setelah para pejabat Donbass meminta bantuan militer kepada Rusia berdasarkan perjanjian kerja sama.

Invasi militer tersebut juga dilakukan setelah Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengabaikan peringatan Moskow terkait keamanan Rusia dan melakukan tindakan provokatif di perbatasan negara ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menjadi sasaran sanksi keras AS dan sekutunya disebabkan dukungannya di Ukraina timur dan pengakuan Moskow atas wilayah Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah independen.

Sejak awal invasi ke Ukraina, Rusia telah meminta semua negara untuk mencegah warganya bepergian ke Ukraina dengan tujuan bergabung dengan pasukan negara ini untuk melawan militer Rusia.

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, telah memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada pemerintah Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, dan terus mengirim pasukan bayaran sejak awal konflik meletus.

Perang Ukraina kini telah memasuki hari ke-30 dan sejauh ini 25 negara telah mengirimkan berbagai senjata militer ke Kyiv (Kiev).

Rusia menegaskan bahwa mereka tidak berniat menduduki Ukraina. Putin menekankan bahwa serangan ke Ukraina adalah untuk de-Naziisme dan perlucutan senjata Ukraina.

Presiden Rusia juga telah memperingatkan bahwa tindakan Barat dalam mengirim senjata dan tentara bayaran ke Ukraina adalah berbahaya dan berdarah. (RA)

Tags