Akan Dikeluarkan dari G20, Ini Reaksi Rusia
-
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini menyuarakan keinginannya untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20 setelah pemerintah Moskow mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina.
Menanggapi hal itu, Kremlin menyatakan bahwa jika AS dan sekutunya berhasil mengeluarkan Rusia dari G20, tidak ada hal yang mengerikan akan terjadi.
"Format G20 adalah penting, tetapi dalam situasi saat ini ketika sebagian besar anggota berada dalam keadaan perang ekonomi terhadap kami, tidak akan ada kejadian penting yang akan terjadi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang kemungkinan dikeluarkannya Rusia dari G20, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/3/2022).
Peskov menambahkan, dunia lebih beragam daripada Amerika Serikat dan Eropa. Dia memperkirakan bahwa upaya AS untuk mengisolasi Moskow, yang katanya sejauh ini, hanya berdampak kecil, akan gagal.
Menurutnya, beberapa negara mengambil pendekatan yang lebih moderat ke Rusia dan tidak akan menghancurkan semua "jembatan" dengan Rusia.
"Moskow akan membangun jalur-jalur politik baru di semua bidang," pungkasnya.
Rusia mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk pada 21 Februari setelah mengkritik Barat karena mengabaikan masalah keamanan Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi khusus di Donbass pada tanggal 24 Februari 2022 setelah para pejabat tinggi di Donetsk dan Luhansk meminta bantuan militer kepada pemerintah Moskow.
Setelah itu, jet tempur, artileri, dan sistem rudal Rusia menargetkan posisi dan pangkalan militer Ukraina. Putin menekankan bahwa serangan ke Ukraina untuk menumpas Naziisme dan melucuti senjata Ukraina.
Serangan ke Ukraina dilakukan bersamaan dengan permintaan berulang para pejabat Kyiv untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan penerimaan bantuan jutaan dolar dari Barat, serta langkah-langkah provokatif Barat di dekat perbatasan Rusia.
Setelah invasi dimulai, negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada Ukraina dan mengirim pasukan bayaran dari berbagai negara untuk melawan pasukan Rusia. AS dan sekutunya juga memberlakukan sanksi keras terhadap pemerintah Moskow. (RA)