Ansarullah: Insiden Hadramaut adalah Konflik antara Dua Penjajah
-
Nasruddin Amer
Pars Today - Seorang anggota senior gerakan Ansarullah Yaman menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden baru-baru ini di provinsi Hadramaut adalah konflik antara dua penjajah, yang keduanya tidak berhak berada di tanah Yaman.
Menurut laporan IRNA pada Kamis (11/12/2025) pagi, Nasruddin Amer, anggota senior gerakan Ansarullah Yaman menanggapi beberapa keraguan dan pertanyaan tentang bentrokan baru-baru ini antara pasukan yang berafiliasi dengan Arab Saudi dan UEA di tenggara dan timur Yaman dengan merilis pesan video.
Menurutnya, "Kami terkejut dengan kata-kata mereka yang mengatakan bahwa Sanaa tidak memiliki posisi yang jelas tentang insiden Hadramaut, dan posisi Sanaa tentang masalah ini selalu jelas."
Amer menambahkan, "Sanaa telah mengumumkan sejak awal bahwa situasi di Hadramaut dan beberapa provinsi dan wilayah Yaman lainnya, seperti Aden, Al-Mahrah, dan Socotra, adalah pendudukan."
Menyatakan bahwa wilayah-wilayah ini telah diduduki sejak tahun 2015, ia menambahkan, "Sanaa selalu berbicara tentang membebaskan provinsi dan wilayah ini dan mengembalikannya ke kedaulatan Yaman."
Wakil kepala Organisasi Media Ansarullah menyatakan bahwa perkembangan terkini merupakan konflik antara dua penjajah melalui pasukan mereka sendiri, dan mengatakan, Sanaa percaya bahwa ini adalah pendudukan dan harus dihilangkan, dan ini adalah hal yang wajar.
"Merupakan harapan yang keliru bahwa sebagian orang percaya bahwa Sanaa harus berpihak pada pasukan yang berafiliasi dengan UEA untuk menghadapi salah satu penjajah," imbuh Amer.
Ia menjelaskan, Mereka mengharapkan Sanaa untuk mengumumkan bahwa mereka berpihak pada pasukan yang berafiliasi dengan UEA untuk menghadapi pasukan yang berafiliasi dengan Arab Saudi, atau bahwa mereka akan berpihak pada pasukan yang berafiliasi dengan Arab Saudi untuk menghadapi pasukan yang berafiliasi dengan UEA, dan ini adalah pernyataan yang tidak logis dan tidak masuk akal.
"Beberapa pihak yang menyerukan intervensi Sanaa sejauh ini belum mengutuk pendudukan, melainkan menyetujuinya, dan tidak pernah menyerukan pengusiran penjajah dari Yaman," ujarnya.
Ia mengklarifikasi, Kami berdiri bersama seluruh rakyat Yaman dan tidak melihat pembenaran atas konflik-konflik ini dan menganggapnya merugikan seluruh warga negara, perekonomian, dan kekacauan keamanan negara.
Anggota biro politik Ansarullah Yaman mengatakan, Memang benar bahwa penjajah harus diusir, tetapi menunjukkan salah satu dari dua penjajah sebagai pihak yang baik dan mulia dan membagi mereka menjadi baik dan buruk adalah langkah yang salah.
Amer menambahkan, "Pandangan Sanaa adalah bahwa kedua penjajah harus diusir dari negara ini, baik mereka pergi secara sukarela atau diusir secara paksa."
Ia menyatakan, Tidak pantas bagi kami untuk mengumumkan waktu dan metode pengusiran penjajah sekarang, tetapi ini tidak dapat dihindari.(sl)