Guterres Peringatkan Pelanggaran Hak Perempuan di Afghanistan
-
Sekjen PBB Antonio Guterres
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres seraya mendukung hak perempuan di Afghanistan, menyesalkan pelanggaran hak kaum hawa yang akan menghancurkan negara ini.
Menyusul berkuasanya milisi Taliban di Aghanistan sejak 15 Agustus 2021, wanita dan anak perempuan negara ini menghadapi berbagai pembatasan keras pekerjaan dan juga pendidikan.
Dijadwalkan sekolah perempuan setelah berbulan-bulan ditutup akan dibuka di seluruh Afghanistan, tapi Departemen Pendidikan Taliban mengumumkan Sekolah Menengah Atas (SMA) putri akan tetap ditutup hingga pengumuman berikutnya. Keputusan ini menuai respon negatif di dalam negeri dan tingkat internasional.
Menurut laporan IRNA, Antonio Guterres di akun Twitternya terkait hal ini menulis, perlindungan terhadap hak perempuan Afghanistan sejatinya perlindungan yang menyelamatkan anak-anak dari kelaparan dan masyarakat dari kemiskinan.
"Saya sangat menyesalkan karena pendidikan anak perempuan di atas enam tahun di Afghanistan masih tetap ditangguhkan, pelanggaran yang tidak adil terhadap hak kesetaraan yang akan menghancurkan seluruh negara," ungkap Guterres.
Sekjen PBB pada 31 Maret juga memperingatkan kemiskinan dan kelaparan di Afghanistan, dan seraya meminta bantuan finansial bagi negara ini mengumumkan 95 persen rakyat Afghanistan tidak memiliki makanan yang cukup.
"Warga menjual anak-anak dan anggota badannya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Ekonomi Afghanistan hancur total dan likuiditas sangat sedikit. Lebih dari 80 persen warga Afghanistan terlilit utang," papar Guterres. (MF)