Lavrov Peringatkan Adanya Pihak Ketiga di Perang Ukraina
-
Sistem roket peluncuran berganda Himars
Di bulan keempat perang Ukraina, Amerika Serikat sebagai pemimpin Barat meningkatkan bantuan senjatanya kepada Kiev dan secara praktis terlibat di perang proksi dengan Rusia. Hal ini memicu peringatan dari Moskow.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan Amerika, jika negara ini menjadi pihak ketiga di perang Ukraina dan menegaskan pentingnya kesadaran negara-negara Barat terkait upaya Kiev untuk memperluas konflik. Lavrov di jumpa pers dengan sejawatnya dari Arab Saudi mengatakan, permintaan Kiev kepada negara-negara Barat untuk mengirim sistem roket serbaguna adalah bukti nyata provokasi langsung. Ia meyakini bahwa Ukraina melalui langkahnya seperti ini berusaha menarik negara lain ke perang, tapi eli politik Barat mampu merasakan bahayanya.
Peringatan menlu Rusia ini dirilis menyusul pengumuman resmi bantuan terbaru Amerika kepada Ukraina senilai 700 juta dolar. Presiden AS, Joe Biden Rabu (1/6/2022) secara resmi mengumumkan paket bantuan militer tersebut Washington kepada Ukraina. Bantuan ini mencakup sistem roket peluncuran berganda Himars atau MLRS yang rencananya akan diserahkan kepada Kiev.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan sistem itu memiliki jangkauan 40 mil (sekitar 65 kilometer) dan mereka telah menerima jaminan dari Ukraina bahwa sistem itu tidak akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia; Klaim yang dibantah oleh Kremlin bahwa latar belakang perilaku Kiev menghalangi kita untuk mempercayai janjinya.
Jubir Kremlin, Dmitry Peskov saat merespon statemen Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terkait sistem roket AS tidak akan digunakan menyerang wilayah Rusia mengatakan, berdasarkan pengalaman, Rusia tidak lagi percaya kepada Ukraina. Amerika Serikat dengan mengirim senjata ke Kiev, secara sistematis dan sengaja menambah kayu bakar ke api. Pengiriman senjata ke Ukraina oleh Amerika tidak akan membantu minat Kiev untuk memulai perundingan damai.
Biden di sebuah artikel yang dirilis Koran New York Times menginformasikan keputusan Washington untuk mempersenjata Kiev dengan sistem roket multi. Padahal sebelumnya Biden menyatakan bahwa Gedung Putih tidak akan mengambil langkah seperti ini. Rusia berulang kali menyatakan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina sama halnya dengan menuangkan bensin ke api dan bahwa setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target yang sah untuk dihancurkan oleh militer Rusia.
Amerika Serikat tampaknya berusaha membantu Kiev menghentikan laju pasukan Rusia dan sekutu paramiliter mereka di provinsi Donetsk dan Luhansk dengan mengirimkan beberapa sistem roket peluncuran berganda Himars . Moskow sekarang sedang memusatkan operasi militer di dua wilayah untuk menduduki semua wilayah kedua provinsi, dan mengingat Moskow sebelumnya mengakui secara resmi Donestk dan Luhansk sebagai negara merdeka, Moskow berusaha menciptakan zona penyangga antara Rusia dan Ukraina.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Ukraina untuk menghentikan pergerakan pasukan Rusia, khususnya di Luhansk dan memukul mundur pasukan Moskow. Militer Rusia dilaporkan telah menguasai kota Severodonetsk dan pasukan Ukraina yang mundur dari kota itu menetap di Lysychansk, benteng besar terakhir di Luhansk.
Jika kota Lysychansk juga jatuh, maka pasukan Ukraina tidak lagi memiliki pangkalan untuk melawan pasukan Rusia di Luhansk, dan militer Rusia akan berhasil menguasai total provinsi ini. Oleh karena itu, Washington saat ini mengirim senjata seperti sistem roket peluncuran berganda Himars ke Ukraina sejalan dengan tujuan keseluruhannya untuk melanjutkan perang di Ukraina, yang telah menggeser keseimbangan yang menguntungkan pasukan Ukraina dan pada saat yang sama, itu tidak mengarah pada kemenangan yang menentukan atau penarikan penuh tentara Rusia.
Meski demikian, Moskow khawatir atas penggunaan sistem ini oleh Ukraina untuk melancarkan serangan roket besar-besaran ke wilayah Rusia, dan hal ini dari sudut pandang mereka, sama halnya dengan keterlibatan langsung Amerika di perang Ukraina sebagai pihak ketiga. (MF)