Redam Banjir Protes Penghinaan Nabi, Ini yang Dilakukan Pemerintah India
(last modified Tue, 07 Jun 2022 05:51:43 GMT )
Jun 07, 2022 12:51 Asia/Jakarta
  • Redam Banjir Protes Penghinaan Nabi, Ini yang Dilakukan Pemerintah India

Pemerintah India berusaha meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri setelah komentar dua petinggi partai BJP (Bharatiya Janata Party) yang berkuasa tentang Nabi Muhammad Saw.

Otoritas keamanan India hari Selasa (7/6/2022) menangkap 38 orang yang terlibat dalam kerusuhan di sebuah kota utara dan rencana unjuk rasa di Mumbai.

Penangkapan di Kota Kanpur itu merupakan upaya untuk meredam ketegangan agama sporadis setelah dua petinggi Bharatiya Janata Party, partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, mengeluarkan komentar yang memicu kemarahan luas umat Islam di India dan luar negeri.

Beberapa pejabat tinggi India dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik ketika negara-negara seperti Iran, Qatar, Arab Saudi, Oman, dan Uni Emirat Arab (UAE) menuntut permintaan maaf pemerintah India karena membiarkan komentar yang menghina itu.

Sepanjang akhir pekan, para diplomat India yang bertugas di kawasan Teluk dan negara-negara Muslim yang menjadi tetangganya dipanggil oleh pemerintah setempat untuk disampaikan protes atas komentar pejabat BJP.

Kementerian luar negeri India mengatakan dalam pernyataan bahwa cuitan dan komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

BPJ menonaktifkan seorang juru bicara dan mengusir seorang pejabat lainnya pada Minggu karena menyakiti sentimen keagamaan warga minoritas.

Muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu.

Aksi-aksi unjuk rasa direncanakan digelar untuk memprotes komentar anti Muslim di Mumbai pada Senin.

Perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman,  dan UAE, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada 2020-21. Jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC.

PM Modi dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara yang kaya energi itu, sumber utama impor bahan bakar India.(PH)