Akhir Konferensi Ke-9 Konvensi Pelarangan Senjata Biologis di PBB
Konferensi Tinjauan ke-9 Konvensi Pelarangan Senjata Biologis mengakhiri agenda kerjanya di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa. Dalam konferensi ini, para peserta menyepakati cara-cara untuk memperkuat konvensi ini guna mencegah penggunaan virus dan patogen sebagai senjata biologis, sehingga suatu kelompok kerja harus menyelidiki dan memverifikasi masalah ini di antara negara-negara anggota.
Perwakilan Jepang pada konferensi pelarangan senjata biologis mengatakan, "Adalah hal yang sangat baik bahwa kami dapat mencapai kesepakatan dengan suara bulat kali ini."
Isu penting yang diumumkan dan ditekankan oleh Rusia dalam konferensi ini adalah bahwa Amerika dan Ukraina diam-diam bekerja sama untuk membuat senjata biologis.
Tentu saja, Moskow telah memperingatkan hal ini sebelumnya.
Dari sudut pandang Moskow, berakhirnya konferensi konvensi senjata biologis di Jenewa tidak berarti kesepakatan tentang semua masalah yang disengketakan, terutama masalah yang terkait dengan keluhan berulang Rusia terhadap Amerika Serikat dan Ukraina karena pelanggaran berulang terhadap konvensi ini yang mengancam keamanan nasional Rusia.
Konstantin Vorontsov, Kepala Delegasi Rusia pada konferensi konvensi senjata biologis, mengatakan, "Sayangnya, beberapa prioritas negara kita dan beberapa masalah mendesak yang perlu diselidiki dan diselesaikan dalam pertemuan ini belum terselesaikan. Pertanyaan kami tentang berbagai aktivitas biologi, termasuk aktivitas laboratorium biologi di wilayah Ukraina yang melanggar konvensi ini, adalah salah satunya."
Gennady Gatilov, Wakil Tetap Rusia dalam organisasi internasional di Jenewa, juga mengumumkan dalam konferensi ini bahwa Washington dan Kiev telah melanggar konvensi ini dengan melakukan kegiatan militer dan biologi di wilayah Ukraina.
Dia menekankan bahwa Rusia sangat menentang setiap kegiatan organisasi militer asing di dekat perbatasannya yang mengancam keamanan nasional negara ini dan terkait dengan penyebab penyakit berbahaya.
Gatilov mengatakan, "Menurut semua dokumen yang kami miliki, kami dapat mengatakan bahwa senjata biologis dan barang-barang terkait diproduksi sangat dekat dengan perbatasan Rusia, terutama karena Amerika dan sekutunya memiliki aktivitas militer dan biologis di luar perbatasan mereka dan organisasi-organisasi militer dan kontraktor mereka di sektor swasta telah berpartisipasi dalam kegiatan ini."
Konferensi Tinjauan ke-9 Konvensi Pelarangan Senjata Biologis mengakhiri agenda kerjanya di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa. Dalam konferensi ini, para peserta menyepakati cara-cara untuk memperkuat konvensi ini guna mencegah penggunaan virus dan patogen sebagai senjata biologis, sehingga suatu kelompok kerja harus menyelidiki dan memverifikasi masalah ini di antara negara-negara anggota.
Peringatan Rusia tentang perluasan berkelanjutan kemampuan militer biologis Amerika, dan dengan kata lain, senjata biologis Amerika Serikat, telah dibuat mengingat risiko seriusnya terhadap keamanan regional dan keamanan global.
Terlepas dari kenyataan bahwa Amerika Serikat adalah anggota dari Konvensi Senjata Biologis yang disetujui pada tahun 1972 dan telah dilaksanakan sejak tahun 1975, sebenarnya dianggap sebagai salah satu pelopor dalam pengembangan berbagai jenis senjata tidak manusiawi ini.
Jenderal Igor Krylov, Komandan Pasukan Pertahanan Nuklir, Kimia, dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia mengatakan tentang hal ini, "John Bolton, mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, secara pribadi mengawasi persiapan sebuah dokumen untuk pengembangan senjata biologis di Amerika Serikat dan percaya bahwa pengembangan senjata semacam itu dapat menjadi dukungan yang baik untuk dominasi Amerika di dunia sebagai satu-satunya negara adidaya global."
Dalam proyek biologis yang terkait dengan negara lain, Amerika Serikat menggunakan sebagian besar pihak kontraktor sipil, yang dapat sangat mengurangi keraguan tentang aktivitas biologis militer Pentagon.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Washington juga memberikan perhatian khusus pada pendirian laboratorium senjata biologis di negara-negara yang bekas pecahan Uni Soviet.
Selain itu, pendirian laboratorium tersebut, terutama yang berlokasi di negara-negara seperti Ukraina, di sekitar Rusia, sebenarnya dilakukan untuk menciptakan ancaman biologis terhadap Rusia.(sl)