Amerika Tinjauan dari Dalam, 24 Desember 2022
(last modified Sat, 24 Dec 2022 10:55:05 GMT )
Des 24, 2022 17:55 Asia/Jakarta
  • Mantan Presiden AS Donald Trump
    Mantan Presiden AS Donald Trump

Dinamika di AS selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Trump: Amerika, Pasien Kanker yang Sedang Sekarat !.

Selain itu, masih ada isu lain seperti; Kissinger Peringatkan Barat: Mimpi Memecah Rusia, Picu Kekacauan Nuklir, Anggota DPR AS: Cukup Bukti untuk Seret Trump ke Meja Hijau, Pakar Militer Barat: Rudal Patriot AS Tak akan Membantu Ukraina, Pasukan Infanteri AS sudah Ditempatkan di Perbatasan Rusia,  AS Marah Sekjen PBB Abaikan Permintaan Barat Sudutkan Iran, Riset: Warga Kulit Hitam Korban Terbesar Senjata Api di AS,

Trump: Amerika, Pasien Kanker yang Sedang Sekarat !

Mantan presiden AS menyamakan negaranya dengan pasien kanker yang sedang sekarat.

Pada hari Rabu, 6 Januari 2021, sekelompok pendukung Trump menyerang gedung Kongres AS.

Serangan ini dipicu pidato Trump kepada para pendukungnya yang memprotes hasil pemilu presiden yang dimenangkan Joe Biden

Donald Trump

Setidaknya lima orang tewas dan puluhan terluka akibat serangan terhadap gedung Kongres AS, yang menyebabkan beberapa jam mengesahan hasil pemilihan umum presiden AS tertunda.

Mantan Presiden, AS Donald Trump kembali menyampaikan penentangannya terhadap hasil pemilu presiden tahun lalu, dengan menyebut negaranya seperti pasien kanker yang sedang sekarat.

"Negara kita sedang sakit, ini sangat mirip dengan pasien kanker yang sedang sekarat," kata Trump kemarin.

Komite 6 Januari bermaksud untuk mengejar tuduhan kriminal terhadap Trump, termasuk kerusuhan, memblokir proses penelitian resmi Kongres AS, dan konspirasi untuk menipu masyarakat Amerika.

Trump juga mengkritik FBI dengan mengatakan, "FBI adalah pelayan yang curang, kementerian kehakiman dan intelijen semuanya bagian dari Partai Demokrat,".

Kissinger Peringatkan Barat: Mimpi Memecah Rusia, Picu Kekacauan Nuklir

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menekankan pentingnya dialog antara Rusia dan Ukraina, serta pencegahan kemungkinan pecahnya perang dunia.

Henry Kissinger, Sabtu (17/12/2022) dalam artikelnya yang dimuat The Spectator menulis, "Tiba waktunya untuk menciptakan perubahan-perubahan strategis, dan menggabungkannya ke dalam struktur baru untuk mewujudkan perdamaian melalui perundingan. Proses perdamaian harus menghubungkan Ukraina ke NATO."

Henry Kissinger

Pada saat yang sama, Henry Kissinger menyinggung prakarsa gencatan senjata bulan Mei, yang di dalamnya membahas masalah Semenanjung Krimea.

Menurut mantan Menlu AS ini, waktu untuk menciptakan perdamaian melalui perundingan di Ukraina demi menghindari perang dunia yang destruktif, sudah dekat, sebaliknya impian memecah belah Rusia dapat menciptakan kekacauan nuklir.

Ia menambahkan, "Semua bahaya yang ada saat ini, dengan memperhatikan ribuan senjata nuklir yang menjadikan Rusia, salah satu kekuatan nuklir besar dunia, akan semakin meningkat."

Anggota DPR AS: Cukup Bukti untuk Seret Trump ke Meja Hijau

Seorang anggota komite investigasi serangan 6 Januari 2021 mengungkapkan ada cukup bukti untuk menyeret mantan Presiden AS Donald Trump ke meja hijau.

Menyikapi hasil pemilu presiden AS 2020, Donald Trump yang tidak siap kalah menghasut para pendukung ekstremisnya untuk menyerang gedung Kongres AS yang memicu kekacauan politik hingga beberapa orang tewas.

Adam Schiff, Anggota DPR AS dari California dalam wawancara dengan CNN hari Minggu (18/12/2022) mengatakan, "Saya pikir dokumen tersebut menunjukkan bahwa Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat telah melakukan tindak pidana karena mencoba membatalkan hasil pemilihan presiden AS 2020,".

Menyinggung desakan Trump yang memprovokasi hasil pemilu presiden AS 2020 dengan mengklaim terjadi kecurangan masif, anggota DPR AS dari Partai Demokrat ini menegaskan, "Donald Trump adalah seorang yang telah mencoba dengan berbagai cara untuk menekan pejabat pemerintah untuk mencari suara yang tidak ada. Dialah yang mencoba ikut campur dalam sidang bersama, bahkan Trump menghasut para perusuh untuk menyerang Kongres,".

Laporan investigasi komite khusus yang menyelidiki serangan ekstremis loyalis Trump di gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 dijadwalkan akan diterbitkan pada Selasa.

Pakar Militer Barat: Rudal Patriot AS Tak akan Membantu Ukraina

Sejumlah pakar militer Barat meyakini bahwa dana jutaan dolar untuk menempatkan rudal Patriot, Amerika Serikat di Ukraina, guna menghancurkan drone bernilai ribuan dolar milik Rusia, tidak efektif.

Situs Defense News, Senin (19/12/2022) melaporkan, di tengah spekulasi pengiriman sistem rudal Patriot buatan AS ke Ukraina, untuk membendung gelombang serangan rudal dan drone Rusia, sejumlah pengamat militer memperingatkan langkah ini.

Para pengamat militer ini percaya sampai sekarang detail masalah yang terkait dengan program jangka panjang pelatihan, perlengkapan dan pemeliharaan anti-rudal Patriot, untuk Ukraina, masih belum jelas.

Ditambahkannya, termasuk berapa peluncur yang akan dikirim ke Ukraina, atau pelacak tipe apa yang bisa dikirim ke negara itu. Patriot ada tiga tipe, PAC1, PAC2 dan PAC3, dan masing-masing memililki karakteristik tersendiri

Salah satu masalah yang mungkin muncul dalam pelatihan penggunaan sistem rudal buatan AS ini adalah waktunya yang berlangsung selama sembilan bulan, meski bisa dipadatkan namun tidak akan memberikan hasil maksimal.

Pasukan Infanteri AS sudah Ditempatkan di Perbatasan Rusia

Meski Rusia berulangkali memperingatkan segala bentuk manuver Barat, Kementerian Pertahanan Estonia baru-baru ini mengabarkan penempatan pasukan infanteri Amerika Serikat di dekat perbatasan Rusia.

Kemenhan Estonia, Sabtu (17/12/2022) mengumumkan, "Pasukan infanteri AS, sebagai bagian dari upaya NATO untuk memperkuat perbatasan timur aliansi militer ini dengan Rusia, sudah ditempatkan di pangkalan militer Taara, di kota Voru, 20 kilometer dari perbatasan Rusia."

Menurut Kemenhan Estonia, penempatan pasukan infanteri AS dilakukan dalam kerangka kerja sama pertahanan dua negara, dan merupakan bagian dari janji Presiden Joe Biden dalam pertemuan NATO bulan Juli lalu di Madrid, terkait penambahan pasukan AS di kawasan Baltik, dan penguatan upaya pencegahan serta posisi perbatasan sayap timur NATO.

Kolonel Mati Tikerpuu, Komandan Brigade Infanteri Kedua Estonia mengatakan, "Tujuan penempatan pasukan infanteri AS adalah untuk mengintegrasikan sekutu kami pada tingkat brigade, dan mendapat pasukan tambahan."

Menurut keterangan Kemenhan Estonia, AS juga bermaksud untuk menempatkan sistem pertahanan anti-rudal HIMARS bersama alat komando dan alat kendali yang dibutuhkan di Estonia.

AS Marah Sekjen PBB Abaikan Permintaan Barat Sudutkan Iran

Sikap Sekjen PBB yang mengabaikan permintaan Barat untuk mengirim tim ahli ke Ukraina, guna menyelidiki klaim penggunaan drone Iran oleh Rusia, membuat Amerika Serikat marah.

Reuters, Senin (19/12/2022) melaporkan, AS menuduh Guterres "sepertinya sudah menyerah atas ancaman-ancaman Rusia" sehingga tidak mau mengirim tim ahli PBB untuk menyelidiki tuduhan Washington terkait penggunaan drone Iran oleh Rusia di perang Ukraina.

Robert Wood

Menurut kantor berita ini, Inggris, Prancis, Jerman dan AS bersama Ukraina, mengklaim pengiriman drone Iran ke Rusia melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB, dan mereka meminta Sekjen PBB untuk mengirim tim ahli ke Ukraina.

Rusia beberapa kali membantah tuduhan negara-negara Barat terkait penggunaan drone Iran oleh negara itu dalam operasi militer khususnya di Ukraina

Deputi Wakil tetap AS di PBB, Robert Wood, Senin mengatakan, "Kami menyesalkan PBB tidak melakukan apa pun untuk menggelar penyelidikan biasa terkait pelanggaran yang dilaporkan ini."

 "Kami sudah berputus asa karena Sekretariat PBB yang nampaknya sudah menyerah atas ancaman-ancaman Rusia, tidak melaksanakan penyelidikan yang menjadi tugasnya," pungkas Wood.

Riset: Warga Kulit Hitam Korban Terbesar Senjata Api di AS

Hasil penelitian baru menunjukkan bahwa 48 persen dari korban penggunaan senjata api pada tahun 2020 adalah anak-anak dan remaja warga kulit hitam Amerika Serikat.

Para peneliti di Institut Nasional Pengawasan terhadap Minoritas dan Ketidaksetaraan Kesehatan di Amerika Serikat yang dirilis hari Selasa (20/12/2022) menunjukkan data hasil risetnya mengenai masalah kesenjangan sosial di negara ini

Riset mengumumkan data anak-anak kulit hitam dan kulit putih dari usia 1 hingga 19 tahun dalam jangka panjang, serta data dari warga asal Spanyol, pemuda Amerika asli, orang Asia dan remaja  kawasan Pasifik, yang dikumpulkan untuk tahun 2019 hingga 2020.

Para peniliti menemukan bahwa korban penggunaan senjata api meningkat sebesar 47,8 persen di antara kaum muda kulit putih selama tahun 2013 hingga 2020, dan di antara pemuda hitam meningkat 108,3 persen.

Antara tahun 2019 hingga 2022, korban penggunaan senjata api di kalangan warga kulit hitam meningkat sebesar 39,2 persen, sedangkan warga muda kulit putih hanya sebesar 16,4 persen.

Tingkat kematian penggunaan senjata api rata-rata untuk setiap 100.000 anak Amerika di tahun 2022 sebesar 17,4 persen, tapi untuk warga pribumi sebesar 9,1 persen.