Feb 09, 2023 18:40 Asia/Jakarta
  • Alexey Dedov
    Alexey Dedov

Duta besar Rusia di Tehran mengatakan bahwa sikap Iran terkait bergabungnya Semenanjung Krimea dan wilayah baru lain ke Rusia tidak berdampak pada hubungan dengan Tehran dan pengembangan kerja sama.

Akhir September 2022 dan setelah pasukan Rusia menguasai empat wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson di timur dan selatan Ukraina, wilayah-wilayah ini menggelar referendum dan memilih bergabung dengan Rusia. Sebelumnya Semenanjung Krimea juga menggelar referendum serupa tahun 2014 dan memilih pisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian sebelumnya mengungkapkan bahwa Tehran meski memiliki hubungan tinggi dengan Moskow, tidak mengakui secara resmi aneksasi Krimea dan empat wilayah baru ke Rusia.

Dubes Rusia untuk Tehran, Alexey Dedov dalam wawancaranya dengan Ria Novosti mengatakan bahwa sikap Iran terkait Semenanjung Krimea dan wilayah baru lain yang bergabung dengan Rusia tidak mempengaruhi hubungan Tehran dan Moskow serta pengembangan kerja sama.

"Sikap menlu Iran tidak bertentangan dengan kesepakatan bilateral yang ada di berbagai bidang dan kerja sama terus berkembang dengan baik," ungkap Dedov.

Pejabat Rusia ini juga menjelaskan, Iran sejak awal perang Ukriana mengambil sikap yang seimbang dan Ayatullah Khamenei, pemimpin Besar Revolusi Islam Iran berulang kali menekankan bahwa faktor utama krisis ini adalah kebijakan ekspansif Amerika Serikat dan NATO.

Semenanjung Krimea setelah memilih bergabung dengan Rusia, sejak lama telah berubah menjadi salah satu kasus konflik antara negara ini dengan Ukraina serta rival internasionalnya termasuk Amerika Serikat dan sekutu Eropanya.

Menurut pejabat Moskow, segala bentuk intervensi di urusan internal Semananjung ini sama halnya dengan intervensi di urusan internal Rusia. (MF)

 

Tags