Inggris: Aturan Proteksi AS Bahayakan Rantai Pasokan Global
https://parstoday.ir/id/news/world-i140322-inggris_aturan_proteksi_as_bahayakan_rantai_pasokan_global
Pemerintah Inggris yang dipimpin Perdana Menteri Rishi Sunak bereaksi terhadap kebijakan proteksi AS dan menilainya merugikan perdagangan global, termasuk negaranya.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Feb 22, 2023 15:28 Asia/Jakarta
  • Inggris: Aturan Proteksi AS Bahayakan Rantai Pasokan Global

Pemerintah Inggris yang dipimpin Perdana Menteri Rishi Sunak bereaksi terhadap kebijakan proteksi AS dan menilainya merugikan perdagangan global, termasuk negaranya.

Menteri Perdagangan Inggris, Kemi Badenoch hari Selasa (21/2/2023) memperingatkan bahwa undang-undang proteksi AS tidak akan membantu melawan kemunculan Cina, tapi akan membahayakan rantai pasokan global.

Undang-undang penanganan Inflasi AS telah memberikan pembebasan pajak yang signifikan bagi berbagai perusahaan di negaranya, dan pihak Eropa melihatnya merugikan perusahaan mereka.

Badenoch dalam pidatonya mengatakan, "Aturan proteksi AS tidak akan mencapai tujuan utamanya, dan London tidak akan netral dalam friksi  negara-negara Pasifik Atlantik,".

Undang-undang pengurangan inflasi memberikan miliaran dolar dalam bentuk subsidi dan kemudahan pajak untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik dan membuat infrastruktur hijau.

Produsen mobil Eropa dan Inggris sangat prihatin dengan dampak luas aturan ini bagi pabrik -pabrik mereka.

"Kami dan Uni Eropa sangat prihatin," kata Menteri Perdagangan Inggris.

Ia juga menyinggung kekhawatiran banyak negara tentang pelaksanaan aturan proteksi AS dari pihak Jepang, Korea Selatan, dan Swiss.

AS dan Eropa telah mencoba menyelesaikan perselisihan mereka tentang aturan proteksi tersebut, tetapi sejauh ini belum berhasil.

Gedung Putih mmengklaim aturan ini sebagai upaya inovatif untuk menghidupkan kembali produksi AS dan mempromosikan teknologi terbarukan. Tetapi negara-negara anggota Uni Eropa percaya bahwa Amerika Serikat telah melancarkan perang dagang dengan Eropa melalui subsidi ekonomi hijau.(PH)