Mar 13, 2023 16:17 Asia/Jakarta
  • Bank Silicon Valley dan Bank Signature AS
    Bank Silicon Valley dan Bank Signature AS

Bersamaan dengan langkah regulator Amerika Serikat menutup dua bank besar negara itu dalam dua hari berturut-turut, Presiden AS berjanji akan meminta tanggung jawab pejabat terkait.

Dikutip Reuters, Minggu (12/3/2023), regulator AS menutup Bank Signature pada hari Minggu, dua hari setelah penutupan Bank Silicon Valley, yang dinyatakan kolaps pada Jumat, setelah 48 jam bangkrut, dan mengalami krisis modal.
 
Penutupan Bank Silicon Valley yang merupakan bank terbesar ke-16, dan Bank Signature, bank terbesar ke-29 di AS, merupakan kegagalan terbesar sepanjang sejarah perbankan di negara itu.
 
Menurut keterangan Departemen Layanan Keuangan New York, Federal Deposit Insurance Corporation, FDIC mengambil alih kendali Bank Signature, yang tercatat memiliki aset 110,36 miliar dolar, dan deposito 88,59 miliar dolar pada akhir tahun lalu. 
 
Departemen Keuangan AS mengatakan seluruh deposan Bank Silicon Valley, dan Bank Signature akan tetap utuh, dan tidak ada kerugian yang harus ditanggung para pembayar pajak.
 
Menteri Keuangan AS Janet Yellen memerintahkan FDIC untuk menjamin semua uang nasabah Bank Silicon Valley, bahkan uang nasabah yang tidak diasuransikan, jika terjadi bank gagal.
 
Pada saat yang sama, FDIC membentuk sebuah bank perantara pada Minggu untuk membantu nasabah mendapatkan uang mereka pada hari Senin. Menurut keterangan FDIC, semua nasabah Bank Signature otomatis menjadi nasabah bank perantara tersebut.
 
Bangkrutnya dua bank besar AS ini memicu kepanikan di antara perusahaan penanaman modal, dan mereka menyarankan perusahaan menarik uangnya dari bank.
 
Mananggapi hal ini Presiden AS Joe Biden berjanji akan meminta pertanggung jawaban para pejabat yang menyebabkan kekacauan ini, dan melanjutkan upaya memperkuat regulasi serta pengawasan bank-bank besar. (HS)

Tags