Bloomberg: Kembalinya Suriah ke Liga Arab, Indikasi Menurunnya Pengaruh AS
(last modified Mon, 08 May 2023 10:03:59 GMT )
May 08, 2023 17:03 Asia/Jakarta
  • Kursi Suriah di Liga Arab
    Kursi Suriah di Liga Arab

Bloomberg menulis, keputusan Liga Arab mengabaikan pertimbangan Washington dan mengembalikan Suriah ke organisasi ini adalah indikasi menurunnya pengaruh AS di kawasan.

Negara-negara anggota Liga Arab Minggu (7/5/2023) mengumumkan kesepakatan mereka terkait rencana kembalinya Suriah ke organisasi ini.

Liga Arab pada November 2011 menangguhkan keanggotaan Damaskus dan menjatuhkan sanksi politik dan ekonomi terhadap negara ini.

Seperti dilaporkan Bloomberg Senin (8/5/2023), sekutu Amerika sangat berminat membentuk jalur politiknya dan hubungan strategis kuat dengan lawan Washington.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Washington mengetahui bahwa mitra-mitranya ingin menjalin kontak langsung dengan presiden Suriah untuk memberikan lebih banyak tekanan untuk menyelesaikan krisis di negara ini.

Bloomberg menambahkan, apa yang terjadi adalah kembalinya Suriah ke Liga Arab dan ini kemenangan bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan negara itu membutuhkan bantuan dari kawasan untuk memulihkan hubungan diplomatik, yang pada akhirnya akan membantu membangun kembali dirinya sendiri, yang telah terkoyak oleh perang dan jutaan orang mengungsi.

Sekaitan dengan ini Abdel Bari Atwan, redaktur Rai al-Youm dalam artikelnya seraya mengisyaratkan kembalinya Suriah ke Liga Arab menekankan bahwa kembalinya ini merupakan kekalahan besar bagi Amerika Serikat dan mengindikasikan penurunan pengaruh Washington di kawasan Asia Barat.

Seraya merujuk pada kembalinya Suriah ke Liga Arab sebuah kemenangan bagi rakyat dan pemimpin Suriah, Abdel Bari Atwanmenambahkan, ini sebuah kekalahan besar bagi Amerika Serikat yang menentang keras kembalinya Suriah dan memprovokasi sejumlah sekutunya mencegah hal ini dengan berbagai cara, tapi tidak ada negara Arab yang menuruti Amerika, dan hal ini menunjukkan penurunan pengaruh Washington di kawasan Timur Tengah. (MF)