Bantu Lawan Serangan Siber AS, Maduro Puji Jenderal Soleimani
Dalam pertemuan dengan Presiden Iran, Presiden Venezuela membuka fakta soal serangan brutal Amerika Serikat atas infrastruktur energi negaranya, dan peran Jenderal Qassem Soleimani dalam mengungkap serangan siber tersebut.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Selasa (13/6/2023) mengatakan, "Saya selalu teringat Jenderal Soleimani, dan saya menghormatinya. Serangan brutal AS terhadap infrastruktur energi kami terjadi pada tahun 2018."
Ia menambahkan, "Saat itu Jenderal Soleimani memerintahkan timnya mengungkap serangan siber tersebut, dan memberikan banyak bantuan kepada kami. Banyak orang tidak tahu. Saya menghormati beliau, dan akan memasang patung Jenderal Soleimani di makam Simon Bolivar."
Di sisi lain Maduro menegaskan, "Dunia multipolar akan melawan imperialisme AS dan Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, AS dan Barat, meskipun berusaha sekuat tenaga mengacaukan Iran, namun Iran justru semakin kuat dan maju."
Dalam pertemuan antara Presiden Iran dan Venezuela, dibahas masalah transaksi perdagangan dua negara, dan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, pada tahap awal transaksi perdagangan dua negara harus mencapai 10 miliar dolar Amerika.
Maduro menjawab, "Ya, transaksi perdagangan kita harus mencapai 10 miliar dolar dalam jangka menengah, dan mungkin tidak akan ada lagi dolar, misalnya 10 miliar BRICS atau sesuatu yang lain. Tahap berikutnya harus mencapai 20 miliar dolar." (HS)