Irlandia Berharap Iran Bantu Turunkan Cakupan Krisis di Timteng
-
Menlu Irlandia Micheal Martin
Menteri Luar Negeri Irlandia menyampaikan kekhawatiran atas kemungkinan meluasnya ketegangan di Asia Barat (Timur Tengah) dan berharap Iran, memainkan peran kunci untuk menurunkan cakupan krisis di kawasan ini.
Micheal Martin, Senin (16/10/2023) malam, dalam pembicaraan telepon dengan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian, membahas perkembangan terbaru Palestina, dan peningkatan serangan Rezim Zionis terhadap warga sipil Gaza.
Menlu Iran, pada kesempatan ini mengecam kejahatan Rezim Zionis, termasuk blokade Gaza, untuk mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan seperti makanan, air minum, dan obat-obatan.
Hossein Amir Abdollahian menuturkan, "Kemungkinan meluasnya perang di front-front lain semakin dekat dengan fase yang tidak bisa dihindari lagi."
Malam lalu Menlu Iran, menyinggung kontak telepon dengan sejumlah pejabat negara dunia termasuk Menlu Irlandia, dan mengatakan, "Dengan terbuka saya katakan kepada mereka, tolong sampaikan kepada Amerika Serikat, dan Barat, bersikaplah adil, kami tidak memerintah pasukan-pasukan perlawanan di kawasan, mereka memutuskan sendiri, dan melakukan tindakan secara mandiri."
Kepada sejawatnya dari Irlandia, Abdollahian menjelaskan, "Penting untuk sesegera mungkin menciptakan koridor-koridor yang sesuai bagi penyaluran bantuan air minum, makanan dan obat-obatan serta medis kepada penduduk Gaza."
"Rezim Zionis harus segera menghentikan aksi-aksi teror, dan pembunuhan massal terhadap rakyat Palestina," tegas Menlu Iran.
Di sisi lain, Menlu Irlandia mengatakan, dalam perang yang sedang terjadi di Jalur Gaza, hukum kemanusiaan internasional penting untuk dipatuhi.
"Irlandia menekankan pentingnya menciptakan koridor kemanusiaan untuk mengirim bantuan, dan barang-barang kemanusiaan kepada penduduk Gaza," ujarnya.
Menurut Micheal Martin, sejumlah kebijakan harus diambil untuk segera menurunkan ketegangan di Palestina.
Menlu Irlandia juga berharap Republik Islam Iran, mampu menunjukkan inisiatif efektif untuk menurunkan cakupan krisis di kawasan Asia Barat, dengan memainkan peran luar biasanya. (HS)
