Okt 30, 2023 12:26 Asia/Jakarta

Tiga pekan telah berlalu sejak kejahatan Zionis di Gaza, dukungan rakyat terhadap rakyat Palestina terus berlanjut di berbagai negara Asia dan di seluruh dunia.

Dalam hal ini, puluhan ribu warga Malaysia mengambil bagian dalam pawai besar-besaran anti-Zionis untuk mendukung rakyat Gaza dan turun ke jalan serta meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perempuan dan anak-anak Gaza yang tidak berdaya.

Para pengunjuk rasa berbaris dalam barisan ketat menuju kedutaan AS, mengutuk keras rezim Zionis yang membunuh anak-anak dan para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat, atas genosida di Jalur Gaza.

Konferensi Pembebasan Palestina diselenggarakan di Pakistan atas upaya Majlis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan, dengan dihadiri para pemikir Pakistan, tokoh agama dan Duta Besar Republik Islam Iran.

Kondisi Jalur Gaza

Pembicara dan peserta konferensi ini menegaskan bahwa Israel adalah rezim yang tidak sah dan palsu dan tidak ada solusi selain pembentukan negara Palestina.

Dalam konferensi ini, Nasir Abbas Ja'fari, Ketua Majlis Wahdat-e-Muslimeen, mengutuk keras dukungan negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS kepada Israel dan keberpihakannya dengan pasukan pendudukan Al-Quds, dan menekankan bahwa dukungan finansial dan militer AS kepada Israel tidak diragukan lagi bahwa Barat dan Amerika terlibat dalam pembantaian warga Palestina, sehingga dunia Islam tidak boleh bertindak pasif untuk melawan rencana ini.

Artinya, AS membantu genosida Zionis dengan mencegah dilakukannya gencatan senjata di Gaza.

Oleh karena itu, Allama Syed Zia Ullah Shah Bukhari, Pemimpin Ketua Muttahidah Jamiat Ahle Hadith Pakistan, dengan mengumumkan dukungannya terhadap perjuangan Palestina dan memberikan penghormatan kepada para pejuang Poros Perlawanan, menekankan bahwa operasi Badai Al-Aqsa sejatinya adalah keinginan hati bangsa-bangsa pembela Palestina dan para pecinta kebebasan dunia, yang berada di tangan para pejuang pemberani Al-Quds melawan Zionis.

Sayid Isa Mazari, seorang pakar isu politik mengatakan, Negara-negara Islam mempunyai banyak kapasitas untuk mengekang Zionis dan mengakhiri kejahatan mereka. Hal ini harus dimanfaatkan, dan para penguasa mereka harus bergerak sejalan dengan opini publik dalam mendukung rakyat Gaza.

Kejahatan Zionis begitu mematikan sehingga tokoh non-Muslim pun mengutuk kejahatan Zionis dan pendukungnya.

Kimura Mariko, Kepala Kantor Japan International Volunteer Center (JVC) di Al-Quds, membenarkan adanya pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil oleh rezim Zionis dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kantor berita Jepang NHK.

Ia yang saat ini berada di Gaza, dalam komunikasi videonya menuduh Zionis melakukan serangan buta dan menegaskan bahwa pasukan rezim Zionis tidak hanya menyasar Hamas dalam serangannya ke Gaza.

Sebaliknya, dalam pemboman baru-baru ini, kamp pengungsi di Gaza juga menjadi sasaran Israel.

Berbeda dengan ekspektasi global, pemerintah India berada di pihak yang berlawanan dengan mendukung kejahatan Zionis, tetapi rakyat India mendukung bangsa Palestina yang tertindas di berbagai kota, termasuk Kozhikode, di selatan negara ini dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran.

Dalam demonstrasi besar-besaran yang diselenggarakan oleh Liga Muslim India, puluhan ribu orang dari kota Kozhikode, di negara bagian Kerala, menuntut penghentian konflik, penetapan gencatan senjata dan pemberian bantuan kepada masyarakat Gaza.

Masyarakat New Delhi, ibu kota India, juga turun ke jalan untuk mengadakan demonstrasi mendukung rakyat Palestina, tetapi polisi mencegahnya.

Tiga pekan telah berlalu sejak kejahatan Zionis di Gaza, dukungan rakyat terhadap rakyat Palestina terus berlanjut di berbagai negara Asia dan di seluruh dunia.

Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa tidak hanya pemerintah India, tetapi juga penguasa lain yang berkompromi tidak dapat menghentikan kebangkitan rakyat melawan Zionis.

Di Indonesia, sebagai negara berpenduduk Islam terbesar, ribuan orang berkumpul di depan kedutaan Amerika dan menuntut diakhirinya perang dan pemboman di Gaza. Mengenakan pakaian berwarna putih, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina.

Selain itu, masyarakat Istanbul, Turki turun ke jalan untuk mendukung rakyat Palestina dan Gaza.

Demonstrasi serupa menentang kejahatan rezim Zionis juga terjadi di Denmark, Inggris, Tunisia dan Yordania, yang menunjukkan betapa dalamnya kebencian global terhadap Zionis.

Mohammad Shahada, anggota departemen internasional NHK, menggambarkan serangan rezim Zionis menyebut masyarakat Gaza tidak memiliki tempat berlindung, bahkan sekolah-sekolah juga menjadi sasaran. Tidak tempat aman di Gaza.

Menurutnya, Israel mengaku hanya menyasar Hamas, tetapi kita melihat bangunan tempat tinggal menjadi sasaran Israel.

Syahada menegaskan, Di Gaza; Anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia menjadi korban serangan rezim Zionis.

Selain dukungan politik dan spiritual, masyarakat Gaza membutuhkan bantuan lain seperti makanan dan obat-obatan.

Abdullah Hamid Gul, Ketua Gerakan Pemuda Pakistan, juga meyakini hal ini:

“Terlepas dari dukungan politik dan diplomatik untuk Palestina, dunia Islam harus memikirkan untuk menyediakan tidak hanya kebutuhan dasar rakyat Gaza, tapi juga senjata dan pertahanan para pejuang perlawanan Palestina.”

Syed Qandil Abbas, Profesor Hubungan Internasional di Universitas Quaid-e-Azam di Islamabad, juga percaya:

Pawai mendukung Palestina

"Operasi cerdas dan unik dari Badai Al-Aqsa adalah konfirmasi atas kegagalan intelijen Zionis yang memalukan".

Menyimpulkan protes dan demonstrasi global yang mendukung Palestina, berikut adalah kata-kata Qandeel Abbas, profesor hubungan internasional di Universitas Quaid-e-Azam, yang meyakini, Solusi terhadap konflik Palestina bukanlah solusi pembentukan dari dua negara, tetapi wilayah Palestina yang diduduki hanya milik kelompok etnis utama dari semua agama dan hanya negara Palestina yang merdeka dan bebas yang harus didirikan.

Sebuah pesan yang telah didengar oleh para pemimpin rezim penjajah Zionis selama bertahun-tahun dan mereka tidak punya pilihan selain menerima solusi ini.(sl)

Tags