Parlemen Jerman Akui Perang Ukraina Picu Pelemahan Kekuatan Tempur Negaranya
Seorang anggota parlemen Jerman mengakui kekuatan tempur tentara negaranya berkurang secara signifikan banyak karena dukungan senjata dari Ukraina.
Sejak awal perang di Ukraina, negara-negara Barat telah mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar ke Kyiv dan secara bertahap menyediakan senjata yang lebih berat dan lebih canggih ke Ukraina, termasuk tank tempur, sistem pertahanan udara Patriot, dan rudal jarak jauh.
Johann Wadephul, seorang anggota parlemen Jerman hari Minggu (26/11/2023) memperingatkan tentang penurunan tajam kesiapan tempur tentara Jerman akibat proses bantuan senjata Berlin ke Kyiv.
Anggota parlemen dari partai oposisi Uni Demokrat Kristen di Parlemen Jerman ini mengatakan, berlanjutnya pengiriman senjata dan amunisi dari Berlin ke Kyiv telah menyebabkan kekurangan cadangan senjata angkatan bersenjata Jerman.
“Kekurangan ini menyebabkan unit vital tentara Jerman hanya bertahan maksimal dua hari dalam suatu pertempuran. Situasi seperti ini merupakan bencana besar,” ujar Wadephul.
"Siapa pun yang berbicara tentang kesiapan perang tetapi mengharapkan tentara Jerman setidaknya siap untuk mempertahankan dir,i seharusnya memastikan bahwa situasi buruk seperti itu tidak terjadi. Tapi sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya," tegasnya.
“Angkatan bersenjata Jerman sebenarnya merugi bahkan dalam proses memperoleh peralatan pengganti. Dalam situasi keamanan saat ini, jika bantuan yang disumbangkan ke Ukraina dalam bidang senjata dan amunisi tidak diberikan kompensasi, maka akan jadi masalah," papat anggota parlemen Jerman ini.
Politisi Jerman ini menyalahkan Boris Pistorius, Menteri Pertahanan Jerman, atas situasi tersebut.(PH)