Kanselir Jerman: UE Tidak Berdampak Signifikan terhadap Situasi di Timur Tengah
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i178550-kanselir_jerman_ue_tidak_berdampak_signifikan_terhadap_situasi_di_timur_tengah
Pars Today - Kanselir Jerman mengatakan bahwa Uni Eropa tidak dalam posisi untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap situasi dan peristiwa di Timur Tengah, bahkan jika mereka menginginkannya.
(last modified 2025-10-19T06:31:23+00:00 )
Okt 19, 2025 13:29 Asia/Jakarta
  • Kanselir Jerman Friedrich Merz
    Kanselir Jerman Friedrich Merz

Pars Today - Kanselir Jerman mengatakan bahwa Uni Eropa tidak dalam posisi untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap situasi dan peristiwa di Timur Tengah, bahkan jika mereka menginginkannya.

Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, Kanselir Jerman Friedrich Merz dalam wawancara dengan surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung hari Sabtu (18/10/2025) mengatakan, "Kita menyaksikan berakhirnya sementara tatanan multilateral yang didasarkan pada aturan dan hukum internasional."

Menurutnya, "Kita berada pada tahap di mana di banyak tempat hukum yang terkuatlah yang berlaku. Namun, tuduhan yang dilayangkan kepada Uni Eropa tidak tepat. Sekalipun kita mau, kita tidak dapat memiliki pengaruh yang menentukan terhadap peristiwa di Timur Tengah."

"Siapa di Eropa yang memiliki senjata penghancur bunker untuk menghentikan program senjata nuklir Iran? Siapa yang memiliki sarana untuk memaksa pihak-pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata? Siapa di antara kita yang tidak hanya memiliki sarana untuk mengancam Hamas agar melucuti senjatanya, tetapi juga sarana untuk menerapkannya jika perlu? Kita sedang dalam transisi menuju masa di mana kekuasaan akan kembali memainkan peran yang lebih besar dan perjanjian-perjanjian berbasis hukum akan terpinggirkan," ujar Kanselir Jerman.

Merz menambahkan bahwa Uni Eropa masih memiliki peluang untuk memberikan pengaruh di Timur Tengah. Kita, tambahnya, tidak menempatkan diri kita dalam sorotan, terutama sebagai donor. Kita memiliki peluang untuk memberikan pengaruh secara politik, diplomatik, dan tentu saja finansial di kawasan ini.

“Kami mungkin satu-satunya negara di Eropa yang dapat bekerja sama secara harmonis dengan Israel dan negara-negara Arab,” kata kanselir Jerman. “Selalu jelas bahwa kami bukanlah mediator yang netral, tetapi kami berdiri teguh bersama Israel.”

Meskipun ada seruan dari Uni Eropa agar Jerman menjatuhkan sanksi kepada para menteri Zionis dan menangguhkan perjanjian perdagangan karena melakukan tindak pidana, Berlin terus menolak seruan itu.

Jerman kini terpisah dari sekutu-sekutu Baratnya seperti Prancis, Inggris, Portugal, Belgia, dan Malta, yang semuanya telah resmi mengakui negara Palestina, sementara Berlin terus menentangnya.(sl)