Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, mengatakan demonstrasi-demonstrasi luas di Jerman, menjadi bukti bahwa prioritas anggaran Berlin, keliru sehingga bisa menyebabkan pemerintah terguling.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa Uni Eropa harus membentuk pasukan gabungannya sendiri yang dapat berperan dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik.
Untuk pertama kalinya setelah 8 tahun, presiden Brasil berangkat ke Jerman sejalan dengan proses penguatan hubungan antara Amerika Latin dan negara-negara besar Eropa. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperkuat dan meningkatkan hubungan politik dan perdagangan kedua negara.
Terlepas dari kenyataan bahwa 38 hari telah berlalu sejak operasi Badai Al-Aqsa dan reaksi rezim Zionis terhadap operasi ini dengan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan pembunuhan ribuan warga Palestina serta kehancuran besar-besaran di wilayah ini, beberapa negara Barat yang bersekutu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masih menentang gencatan senjata dalam perang berdarah ini.
Kanselir Jerman menyampaikan keterkejutannya atas keberhasilan operasi perlawanan Palestina, Badai Al-Aqsa.
Pada Senin (25/09/2023) malam, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki meminta Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk tidak lagi mencampuri urusan dalam negeri negaranya.
Kelanjutan dan intensifikasi kebijakan rasis dan diskriminatif telah menjadi krisis politik-sosial yang serius bagi negara-negara Eropa, sehingga dalam beberapa bulan terakhir, banyak warga Eropa menyerukan diakhirinya kebijakan tersebut dengan mengadakan aksi unjuk rasa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Cina menggunakan pengaruhnya atas Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde berjanji Rabu (24/05/2023) untuk mengurangi inflasi yang tinggi di zona euro karena lembaga yang melindungi euro menandai ulang tahun ke-25.
Menteri Pertahanan Jerman memperingatkan, Militer negara ini, Bundeswehr, setelah diabaikan selama bertahun-tahun oleh pemerintah, tidak punya pasukan dan peralatan yang memadai, sehingga tak siap menghadapi serangan.