Cina Desak Kejahatan Israel di Gaza segera Dihentikan
Departemen Luar Negeri Cina menuntut dihentikannya kejahatan sadis dan kebijakan hukuman massal terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza oleh rezim Zionis Israel.
Faksi muqawama Palestina pada 7 Oktober 2023 melancarkan operasi Badai al-Aqsa dari Gaza menyerang posisi Israel, dan rezim ini untuk membalas, menutupi kekalahan dan menghentikan operasi faksi muqawama, mulai membombardir wilayah pemukiman, rumah sakit dan budaya Jalur Gaza. Serangan brutal Israel tersebut sampai saat ini telah menggugurkan lebih dari 23 ribu warga Gaza dan melukai lebih dari 59 ribu orang lainnya.
Serangan militer Israel ke Gaza menuai respon keras rakyat dari berbagai negara dunia dan kawasan, tapi sampai saat ini berbagai lembaga internasional termasuk PBB tidak mampu menghentikan serangan tersebut.
Menurut laporan televisi Al Jazeera, Deplu Cina Rabu (10/1/2024) dalam statemennya menyatakan, "Berbagai pihak yang terlibat konflik di Jalur Gaza harus menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK-PBB)."
Dalam statemen Deplu Cina disebutkan, Beijing menuntut gencatan senjata penuh dan dihentikannya segera konflik, dan Israel harus menghentikan hukuman massal terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sementara itu, Bank Dunia memperingatkan dalam laporannya mengacu pada berlanjutnya krisis di wilayah pendudukan bahwa perekonomian dunia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi terlemah dalam 30 tahun terakhir dan diperkirakan akan lambatnya proses pemulihan ekonomi pasca Corona dan perang yang melumpuhkan di Ukraina dan Asia Barat, secara signifikan mempengaruhi produksi ekonomi.
Menurut laporan ini, terdapat risiko perang di Gaza akan berubah menjadi konflik yang lebih luas, yang dapat menyebabkan harga minyak dan pangan naik dan kenaikan harga kembali.
Dalam laporan Bank Dunia disebutkan bahwa perang baru-baru ini di Asia Barat yang tidak begitu jauh dari invasi Rusia ke Ukraina juga telah meningkatkan risiko geopolitik.
Peringatan Bank Dunia mengenai berlanjutnya atau kemungkinan eskalasi perang di Gaza adalah pada situasi di mana negara-negara Barat, dipimpin oleh Amerika Serikat, tetap mendukung penuh tindakan brutal dan kriminal rezim Israel sehingga menyebabkan situasi semakin memburuk, serta arogansi rezim ini untuk terus melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. (MF)