Tidak untuk Perang AS dan Israel di Lebanon, Slogan Demonstran AS Tolak Perang Zionis
(last modified 2024-09-26T04:13:04+00:00 )
Sep 26, 2024 11:13 Asia/Jakarta
  • Demo anti-perang di AS
    Demo anti-perang di AS

Pars Today - Pada saat yang sama dengan diadakannya sidang Majelis Umum PBB di New York, warga Amerika mengadakan protes anti-perang dan menuntut segera dihentikannya serangan Israel ke Lebanon.

Hari Selasa (24/9), rakyat Amerika berdemonstrasi di beberapa kota di negara itu menentang dukungan militer Washington terhadap Israel.

Menurut Pars Today, protes terhadap kelanjutan dukungan menyeluruh Washington terhadap Tel Aviv terjadi pada saat risiko perang lain di kawasan Asia Barat semakin meningkat.

Menurut koalisi ANSWER, yang merupakan singkatan dari “Bertindak Sekarang untuk Mengakhiri Perang dan Rasisme”, pengunjuk rasa Amerika di New York memegang plakat dan spanduk bertuliskan “Tinggalkan Lebanon Sekarang” dan “Tidak untuk perang Amerika dan Israel di Lebanon” yang menyerukan diakhirinya atas serangan Israel di Lebanon.

Para pengunjuk rasa juga menyinggung sidang Majelis Umum PBB di New York dan meneriakkan, “Biden, Harris, Trump, Bibi (Benjamin Netanyahu) tidak diterima di kota kami, serahkan Timur Tengah dan bebaskan Palestina”.

Menurut laporan, unjuk rasa protes lainnya diadakan di dekat Gedung Putih di Washington. Para pengunjuk rasa dalam pertemuan ini menuntut untuk menghentikan serangan Israel di Lebanon.

Dalam pernyataan yang mengutuk kejahatan Israel, koalisi ANSWER mengumumkan, Serangan Israel terhadap Lebanon dan pengepungan serta genosida yang sedang berlangsung di Gaza dimungkinkan oleh banyaknya bom, rudal, dan pesawat tempur yang dibuat oleh Amerika Serikat.

Menurut pengumuman organisasi ini, demonstrasi juga diadakan di kota-kota lain seperti San Francisco, Seattle, San Antonio dan Phoenix.

Sejak dimulainya perang di Gaza, Amerika Serikat telah menyaksikan banyak pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menentang perang tersebut.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Israel melancarkan pembunuhan massal baru di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 41.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 95.000 lainnya terluka dalam serangan rezim Zionis di Gaza.

Serangan Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 560 orang, termasuk 50 anak-anak, dan menyebabkan 1.800 orang terluka.

Struktur rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan dengan tujuan genosida terhadap rakyat Palestina dan perampasan seluruh tanah mereka.

Sejumlah negara, dipimpin oleh Republik Islam Iran, merupakan pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya kaum Yahudi ke negara asalnya.(sl)

Tags